Kamis 03 Jun 2021 19:31 WIB

Latar Belakang Masyarakat Madinah

Nabi menyatukan dua suku bertikai di Madinah menjadi kaum Anshar.

Latar Belakang Masyarakat Madinah. Kota Madinah tempo dulu.
Foto:

Komunitas ketiga adalah kaum Musyrikin dari suku Aus dan Khazraj yang tidak mau beriman dengan Nabi tapi tidak berani pula menolaknya secara terang-terangan. Mereka menyembunyikan kekufuran dan pura-pura masuk Islam.

Jumlah mereka lebih sedikit daripada yang beriman. Dipimpin oleh Abdullah bin Ubay bin Salul yang sakit hati dengan Nabi, karena kedatangan Nabi menggagalkan dia menjadi raja.

Sebelum kedatangan Nabi suku Aus dan Khazraj sudah sepakat menjadikan Abdullah bin Ubay sebagai raja yang mempersatukan mereka. Bahkan mahkota sudah dipersiapkan, tinggal selangkah lagi menajdi raja.

Tapi ketika Nabi datang, Abdullah bin Ubay ditinggalkan, dia kemudian sakit hati. Termasuk juga yang sakit hati orang-orang yang selama ini berharap mendapatkan bagian kekuasaan dari Abdullah bin Ubay.

Mereka inilah yang disebut dengan kaum Munafikun. Mereka dengan segala cara mencoba intrik-intrik menggagalkan usaha Nabi memimpin Madinah.

Dari Makkah, Nabi juga mendapatkan ancaman dari kaum kafir Quraisy. Sebagai suku yang memimpin politik dan keagamaan di jazirah Arabia, maka tokoh-tokoh kafir Quraish menyerukan kepada kabilah-kabilah Arab di Jazirah Arabia untuk memboikot Madinah. Terutama dari segi perdagangan.

Pasokan makananan dan  kebutuhan lainnya. Hal ini merupakan ancaman sendiri yang harus dihadapi oleh Nabi. Nabi Muhammad SAW dengan bimbingan wahyu dapat menghadapi semua tantangan yang ada. Baik dalam membangun masyarakat Muslim Madinah, menghadapi kaum Yahudi dan Munafikin maupun menghadapi ancaman dari luar Madinah. 

-----

Sumber : Majalah SM Edisi 15 Tahun 2019

https://suaramuhammadiyah.id/2021/06/02/70534/

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement