Senin 07 Feb 2022 16:30 WIB

Kisah Abu Dahdah dan Pohon di Surga

Kehidupan para sahabat Nabi Muhammad SAW memancarkan keteladanan.

Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto:

Hatinya mudah tersentuh. Di antara firman Allah yang membuatnya terkesan ialah awal surah al- Humazah. Artinya, Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Dia (manusia)mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.

Begitu pula dengan sabda Rasulullah SAW, Yang sedikit mencukupi. Itu lebih baik daripada yang banyak, tetapi merugikan.

Karena itu, Abu Dahdah selalu berusaha ikhlas dalam mencari rezeki. Baginya, harta adalah alat agar dirinya semakin mampu beribadah dengan lebih baik. Jangan kau makan, kecuali yang baik. Jangan kau usahakan kecuali yang baik. Dan, jangan kau masukkan ke rumahmu, kecuali yang baik! ujarnya.

Kisah berikut ini menggambarkan komitmen sang sahabat Nabi SAW untuk tidak mau diperbudak harta.Seperti diriwayatkan dari Tsabit bin al- Bunani dari Anas, seorang lelaki pernah mendatangi Rasulullah SAW.Pria yang memiliki sebuah lahan pertanian itu mengadukan perangai seseorang.

"Wahai Rasulullah, fulan mengeklaim pohon kurma sebagai miliknya. Padahal, pohon itu jelas- jelas tumbuh di dalam area kebun punya saya, katanya.

 

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement