Sepeninggal Sulaiman Shah ketika mereka sedang dalam perjalanan pulang dari Mardin, Ertugrul begitu ambisius dan berkeras mewujudkan impiannya selama ini. Dia ingin membawa gagasan pemikiran mendiang sang ayah dan mematangkannya menuju pembentukan negara besar umat Islam.
Dia harus melawan arus dan menghadapi tantangan demi mempertahankan prinsip dan gagasan yang dia yakininya. Sementara, saudara-saudaranya memilih kembali ke kampung halamannya untuk mencari keamanan supaya tidak terjadi pertumpahan darah.
Kiprah Ertugrul Mewujudkan Mimpi
Perjuangan awal Ertugrul dalam mewujudkan mimpinya yaitu mempersatukan umat Islam dalam satu bendera, pertama kali dimulai ketika dia bersama kabilahnya bergabung dalam barisan menju Erzincan dekat Armenia. Erzincan adalah salah satu wilayah Armenia yang terletak di antara wilayah kekuasaan Romawi dan Kota Ahlat. Posisinya dekat dengan Romawi.
Sebagian besar wilayah ini dihuni oleh bangsa Armenia. Pemeluk Islam di sana sangat sedikit.
Dalam buku berjudul Ertugrul Sejarah Turki Utsmani dari Kabilah ke Imperium, Prof Muhammad Khulaif ats Tsunayyan menyebutkan, kala itu Ertugrul bersama rombongan ingin berangkat menuju selatan Anatolia di dekat perbatasan Byzantium. Di sana dia melihat dua pasukan yang sedang bertempur.