REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Israel secara membabi buta terus menembaki rakyat Palestina. Sudah tak terhitung jumlahnya berapa banyak umat Islam dan warga Palestina yang menjadi korban akibat kekejaman tentara Israel. Bahkan, kendati mendapat kecaman dunia Internasional, Israel terus saja menggempur bumi Palestina.
Mengapa Israel melakukan hal itu? Apa yang mendorongnya? Benarkah bumi Palestina merupakan tanah yang dijanjikan (the Promised Land) itu?
Setidaknya ada beberapa hal yang membuat Israel terus berulah. Pertama, mereka kecewa dengan kabar gembira yang pernah disampaikan Nabi Musa AS akan datangnya utusan (nabi) yang berasal dari golongan mereka yang tingkah lakunya sama dengan Musa AS.
Ternyata, utusan itu bukan dari bani Israil (Ishak), melainkan dari keturunan Ismail AS (keduanya putra Nabi Ibrahim AS), yakni Muhammad SAW.
Dalam buku The Testament of Moses disebutkan, Musa memberikan satu kitab pada pengikutnya yang bernama Yosua (Yusya) bin Nun, sebelum ia wafat. Dalam buku tersebut disebutkan akan muncul seorang Nabi yang ditunggu-tunggu bersama kekuasaan yang diberikan Tuhan padanya setelah 250 pekan wafatnya Nabi Musa AS.
Dalam kepercayaan Yahudi, satu pekan dimaknai dengan tujuh tahun. Musa mengatakan, Nabi itu tidak akan muncul sebelum lewat 250 pekan dari waktu wafatnya Musa. Atau setelah 251 pekan. Jadi, bila dikalikan dengan tujuh tahun, masa itu adalah selama 1.750 hingga 1.757 tahun kemudian.
Buku yang terkuak pada 1861 M di Kota Milan (Italia) di perpustakaan Ambrosian itu, disebutkan Nabi Musa AS meninggal dunia pada 1183 Sebelum Masehi (SM). Bila angka ini ditambahkan dengan tahun Masehi (awal kelahiran Nabi Isa AS), maka tahun kelahiran nabi akhir zaman itu antara 567-574 M.
Siapakah dia? Itulah Nabi Muhammad SAW yang lahir pada 21 April 571 M. Dalam Taurat dan Injil disebutkan, Nabi akhir zaman itu namanya adalah Ahmad.
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
''Dan (ingatlah) ketika Isa bin Maryam berkata: ''Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).'' Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata; ''Ini adalah sihir yang nyata.'' (QS Al Shaff [61]: 6).
Baca: Heboh Wolbachia, Ini Tafsir dan Rahasia Nyamuk yang Diabadikan Alquran Surat Al-Baqarah
Orang Nasrani menafsirkan, kedatangan nabi akhir zaman itu adalah kemunculan Isa untuk kedua kalinya. Orang Yahudi (bani Israil) lantas menimpakan kekesalannya kepada umat Islam, sebab nabi akhir zaman itu milik orang Islam demi kepentingan umat manusia di seluruh dunia.
Satu-satunya yang bisa mereka...