Pada Juli 1187 Salahuddin merebut sebagian besar Kerajaan Yerusalem. Pada 4 Juli 1187, di Pertempuran Hattin, ia menghadapi pasukan gabungan Guy de Lusignan, Permaisuri Raja Yerusalem dan Raymond III dari Tripoli.
Dalam pertempuran ini saja pasukan Tentara Salib sebagian besar dihancurkan oleh tentara Salahuddin. Kekalahan itu adalah bencana besar bagi Tentara Salib dan titik balik dalam sejarah Perang Salib. Salahuddin menangkap Raynald de Chatillon dan secara pribadi bertanggung jawab atas eksekusinya sebagai pembalasan atas penyerangan karavan Muslim.
Salahuddin biasa menunaikan sholat wajib lima waktu tepat waktu. Ia tidak pernah sholat kecuali berjamaah, dan Salahuddin tidak pernah menunda sholat. Dahulu selalu memiliki seorang imam bersamanya, tetapi jika imam tidak hadir, dia akan sholat di belakang ulama saleh yang mungkin duduk bersamanya.
Salahuddin akan menghabiskan sebagian besar uangnya untuk bersedekah, dan dia tidak pernah memiliki cukup kekayaan yang mengharuskan dia untuk membayar zakat. Meski selalu ingin menunaikan haji, namun Salahuddin sibuk berjihad, sehingga tidak punya cukup uang untuk menunaikan haji, dan ia pun meninggal tanpa menunaikannya.