Sabtu 24 Apr 2021 05:04 WIB

Salahudin Al Ayubi, Sang Pembebas Yerusalem

Taktik pertempuran dan keberaniannya yang tak tertandingi sebagai seorang prajurit.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Salahuddin al-Ayubi atau Saladin (ilustrasi).
Foto:

Lahir

Sultan Salahuddin Ayyubi lahir pada 532 H (1137 M) di Tekrit di Tepi Barat Tigris antara Mosul dan Baghdad. Dia sangat disayangi oleh ayahnya, Ayyub. Keluarganya memiliki latar belakang dan keturunan Kurdi.

Salahuddin Ayyubi menjadi orang yang selama dua puluh tahun menantang Tentara Salib, dan akhirnya memukul mundur pasukan gabungan Eropa yang datang menyerbu Tanah Suci.

Pemeluk kristen menyerang umat Islam dalam ekspedisi demi ekspedisi selama hampir tiga abad. Jutaan orang tewas dalam pertempuran. Belum lagi kelaparan atau penyakit sebagai dampak akibat perang. 

Pada 29 September, Salahuddin menyeberangi Sungai Yordan untuk menghadang bala bantuan Tentara Salib dari Karak dan Shaubak di sepanjang jalan Nablus dan membawa sejumlah tahanan. Sementara itu, pasukan Tentara Salib utama di bawah Guy de Lusignan pindah dari Sepphoris ke al-Fula.

Salahuddin mengirim 500 pasukan untuk mengganggu pasukan mereka dan dia sendiri memimpin barisan pasukan ke Ain Jalut. Ketika pasukan Tentara Salib maju, pasukan Salahuddin tiba-tiba bergerak menyusuri aliran Ain Jalut. 

Setelah beberapa serangan Ayyubiyah, termasuk serangan di Zir'in, Forbelet, dan Gunung Tabor, Namun, Raynald dari Chatillon, mengganggu jalur perdagangan dan ziarah Muslim dengan armada di Laut Merah, jalur perairan yang harus dibuka Salahuddin.

Sebagai tanggapan, Salahuddin membangun armada 30 kapal untuk menyerang Beirut pada 1182. Raynald mengancam akan menyerang kota suci Makkah dan Madinah dan menanggapinya dengan menjarah karavan jamaah haji pada 1185.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement