"Betul," kata Delegasi tersebut. "Sungguh ya Amirul Mukminin, demi Allah, seringkali di rumahnya tidak kelihatan tanda-tanda api menyala (tidak memasak),"
Seketika menangislah Umar. Air matanya membasahi jenggotnya. Kemudian beliau mengambil pundi-pundi berisi uang seribu dinar. "Kembalilah kalian ke Himsh, sampaikan salamku kepada gubernur kalian, dan uang ini saya titipkan untuk beliau guna meringankan beban gubernur kalian," pesan Umar.
Mengetahui Amirul Mukminin memberikannya bantuan, Sa'id terkejut. "Innalilahi wa inna ilahi raji'un." kata Sa'id.
Istrinya yang terkejut menanyakan apa yang terjadi pada Sa'id. "Dunia telah datang untuk merusak akhiratku. Bencana telah menyusup ke rumah tangga kita," kata dia.
"Bebaskan dirimu daripadanya," kata istrinya.
Tak lama, uang pemberian Umar disedekahkan kepada para fakir miskin.
Baca juga : Ini Pandangan Top Up Gim Menurut Fikih dan Syariat Islam