Ahad 07 May 2023 14:18 WIB

Surat Sederhana Umar bin Khattab yang Menyadarkan Sang Pemabuk

Umar bin Khattab terkenal bijak menyampaikan nasihat

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
(ilustrasi) Khalifah Umar. Umar bin Khattab terkenal bijak menyampaikan nasihat
Foto: tangkapan layar wikipedia
(ilustrasi) Khalifah Umar. Umar bin Khattab terkenal bijak menyampaikan nasihat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dikisahkan, di era Khalifah Umar bin Khattab, mereka yang bersalah dan melanggar aturan maka hukum akan ditegakkan lembaga keamanan. Bahkan pada masa Umar bin Khattab penjara mulai didirikan. 

 

Baca Juga

Awalnya Umar bin Khattab membeli rumah Shafwan bin Umayyah seharga 4.000 Dirham untuk dialihfungsikan menjadi penjara. Seiring berjalannya waktu, penjara didirikan di distrik-distrik. 

 

Penjara tersebut mulanya diperuntukkan bagi para pelanggar kejahatan. Tapi orang yang berhutang dan tidak mampu melunasi hutangnya juga dikirim ke penjara. 

 

Dikisahkan, Umar bin Khattab juga mempunyai cara tersendiri dalam menegakkan hukum. Beberapa kali dia menyadarkan orang yang salah untuk kembali ke jalan yang benar dengan cara yang benar-benar penuh hikmah dan kelembutan. 

 

Suatu ketika diadukan kepada Umar bin Khattab, ada seorang laki-laki lacur dari Syam. Dikisahkan bahwa laki-laki itu selalu minum hingga mabuk.

 

Mendengar tentang pemabuk itu, Umar bin Khattab segera memerintahkan juru tulisnya untuk menulis surat.

 

Dari Umar Bin Khattab untuk Fulan bin Fulan.

 

“Assalamualaikum. Aku memuji kepada Allah atasmu bahwa tiada Tuhan selain Allah. Bismillahirrohmanirrohim. Telah diturunkan sebuah kitab suci dari sisi Allah yang Mahaperkasa dan Mengetahui, yang mengampuni segala dosa, menerima tobat dan memiliki azab yang pedih dan kekuasaan. Tiada Tuhan selain Allah dan kepada-Nya segala sesuatu kembali.

 

Umar bin Khattab memberikan stempel pada surat tersebut. Kemudian, berpesan kepada pengantar surat bahwa jangan berikan surat itu kepada laki-laki pemabuk tersebut, kecuali dia telah sadar. 

Baca juga: 22 Temuan Penyimpangan Doktrin NII di Pesantren Al Zaytun Menurut FUUI

Umar bin Khattab juga memerintahkan utusan itu untuk mendoakan laki-laki pemabuk itu sehingga ketika surat itu datang dan dibacakan dihadapan laki-laki pemabuk itu, dia berkata, "Sesungguhnya Tuhanku telah menjanjikan pengampunan untukku dan mencegah siksaan-Nya atas diriku." 

 

Lelaki pemabuk itu terus membaca surat dari Umar bin Khattab hingga akhirnya dia menangis. Dia kemudian bertobat dan memperbaiki perbuatannya. Dilansir dari buku Kisah Hidup Umar bin Khattab yang ditulis Dr Musthafa Murad, Guru Besar Universitas Al-Azhar Kairo.

 

Ketika kabar tersebut sampai kembali kepada Umar bin Khattab, dia berkata, "Seharusnya demikianlah kalian berbuat ketika salah satu dari kalian melihat seorang terjerumus pada kesalahan, luruskanlah, doakanlah dan jangan menjadi setan lain untuknya."   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement