REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dalam Kitab Minhajul Muslim karya Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dikisahkan suatu hari seorang Kaisar mengirim utusan kepada Umar bin Khattab. Kaisar tersebut sengaja ingin melihat kehidupan Khalifah Umat Islam yang saat itu banyak ditakuti kerajaan besar.
Ketika utusan tersebut memasuki Kota Madinah, ia menanyakan tentang Umar dengan berkata, "Di mana raja kalian?," katanya.
Orang-orang pun menjawab, "Kami tidak punya raja, namun punya seorang amir (pemimpin) yang sedang keluar ke pinggiran Kota Madinah. Utusan tersebut pun mencari Umar dan kemudian menemukannya sedang tidur di atas kerikil dengan berbantalkan tongkat kecil yang selalu ia bawa.
Ketika melihat Umar dalam keadaan demikian, ia lantas berkata kepada Umar, "Seorang lelaki yang ditakuti oleh semua raja karena keagungannya, namun ternyata hanya begitu keadaannya," katanya.
"Namun engkau, wahai Umar telah berbuat adil sehingga engkau bisa tidur seperti itu. Sedangkan raja kami berbuat lalim sehingga pantas saja ia tidak pernah bisa tidur dan terus merasa khawatir," jelasnya.
Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi menyebut ketenangan Umar yang bisa tidur pulas meski tanpa alas adalah karena keadilan yang ia perbuat. Keadilan akan menciptakan ketenangan dalam hati rakyat dan juga pemimpin.
Allah SWT berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita." (Al-ahqaf:13).