REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada suatu malam, sinar rembulan masuk ke celah-celah jendela kamar sahabat Nabi Muhammad SAW terdekat Abu Bakar RA. Di kamar itu beberapa orang sahabat tengah berkumpul.
Pada Senin malam itu, 21 Jumadil Akhir tahun 13 Hijriyah atau 22 Agustus 832 Masehi, Abu Bakar menghembuskan nafas terakhirnya.
Seluruh kaum Muslim kehilangan seorang khalifah yang sangat mulia, jujur dan halus budi pekertinya.
Menjelang wafat, Abu Bakar menulis beberapa wasiat untuk Umar bin Khattab yang baru saja dilantik menjadi seorang khalifah.
Pesan sahabat Abu Bakar untuk Umar bin Khattab ini dilansir dari buku Kisah Hidup Umar bin Khattab yang ditulis Dr Musthafa Murad, Guru Besar Universitas Al-Azhar Kairo.
Abu Bakar berpesan kepada Umar bin Khattab sebagai berikut ini: "Wahai putra Khattab, sesungguhnya Allah telah memikulkan tanggung jawab ini pada malam hari maka janganlah kamu menangguhkannya pada siang hari. Sesungguhnya Allah telah memikulkan tanggung jawab ini pada siang hari maka janganlah kamu tangguhkan pada malam hari."
"Wahai putra Khattab, sesungguhnya Allah tidak akan menerima amalan-amalan sunah sebelum kamu menunaikan amalan-amalan fardhu (wajib). Kamu mengetahui wahai Umar pada hari penghitungan kelak sesungguhnya neraca amal seseorang akan menjadi berat dikarenakan ia melaksanakan kebenaran. Kamu juga mengetahui pada hari perhitungan kelak sesungguhnya neraca amal seseorang akan menjadi ringan dikarenakan ia membela kepalsuan."
"Kamu mengetahui wahai Umar bahwa Allah menurunkan ayat-ayat harapan dan kebahagiaan di dalam ayat-ayat ancaman dan kepedihan. Allah menurunkan ayat-ayat kepedihan di dalam ayat yang ada harapan hal ini dimaksudkan agar manusia takut sekaligus berharap serta tidak menyeret dirinya pada kebinasaan dan tidak berharap kepada Allah secara tidak benar."
Baca juga: Pidato Panjang Panji Gumilang di Hadapan Jamaah Al Zaytun, Sebut Dirinya dengan Syekh
"Lihatlah wahai Umar bahwa Allah telah menceritakan penderitaan ahli neraka. Jika kamu mengingatnya maka ucapkanlah dalam batin kamu, semoga aku tidak menjadi golongan mereka (penghuni neraka)."
"Lihatlah Umar bahwa Allah telah menceritakan kebahagiaan penduduk surga. Jika kamu mengingatnya maka ucapkanlah dalam batin kamu, semoga aku mampu berbuat seperti apa yang telah mereka perbuat."
"Jika kamu menjaga wasiat aku ini, maka tidak ada sesuatu yang tidak tampak yang paling kamu sukai selain kematian dan memang begitulah seharusnya. Jika kamu menyia-nyiakan wasiat aku ini, maka tidak ada sesuatu yang tidak tampak tapi paling kamu benci selain kematian dan memang begitulah seharusnya yang kamu lakukan."