Sabtu 17 Feb 2024 01:27 WIB

Kecerdasan Nabi Muhammad Saat Membuat Perjanjian dengan Pemimpin Negara Lain

Nabi Muhammad pemimpin yang belum pernah melanggar perjanjian dengan siapa pun.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ani Nursalikah
Nabi Muhammad.
Foto:

Berkat strategi Rasulullah lewat perjanjian Hudaibiyah, orang-orang yang diusir secara kasar oleh kafir Quraisy kembali dengan kemenangan. Al Qardhawi mengatakan Rasullah telah menunjukkan seorang kepala negara yang ril memahami dan mampu menyusun strategi lewat perjanjian Hudaibiyah untuk mengangkat marwah umat Islam di mata kaum Quraisy.

Menurut Amin Widodo, perjanjian Hudaibiyah oleh pemerintahan Islam dengan negara kafir harus memenuhi beberapa unsur antara lain tidak adanya unsur paksaan dan intimidasi. Perjanjian harus jelas batas-batas komitmen dan hak-haknya untuk menjunjung hak asasi manusia dan setiap perjanjian harus tidak bertentangan dengan Alquran.

 

Hal tersebut membawa angin segar tentang posisi tawar pemerintahan Islam di mata kelompok yang membencinya. Dan langkah yang dilakukan Rasulullah dalam menjalankan perjanjian juga sesuai perintah Alquran surah Al Maidah ayat 1:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَوْفُوْا بِالْعُقُوْدِۗ اُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيْمَةُ الْاَنْعَامِ اِلَّا مَا يُتْلٰى عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّى الصَّيْدِ وَاَنْتُمْ حُرُمٌۗ اِنَّ اللّٰهَ يَحْكُمُ مَا يُرِيْدُ

Yā ayyuhal-lażīna āmanū aufū bil-‘uqūd(i), uḥillat lakum bahīmatul-an‘āmi illā mā yutlā ‘alaikum gaira muḥilliṣ-ṣaidi wa antum ḥurum(un), innallāha yaḥkumu mā yurīd(u).

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji! Dihalalkan bagimu hewan ternak, kecuali yang akan disebutkan kepadamu (keharamannya) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement