Jumat 05 Jan 2024 19:13 WIB

Dicemooh Tentara Salib Saat Ingin Taruh Mimbar di Al Aqsa, Guru Salahuddin Buktikan Ini

Nuruddin Zanki dikenal gigih melawan Tentara Salib.

Masjid Al-Aqsa (ilustrasi). Nuruddin Zanki dikenal gigih melawan Tentara Salib untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa Yerusalem Palestina
Foto:

Lalu, dia berkata kepada istrinya, "Hanya itulah yang aku miliki. Dan, jangan berharap untuk aku meletakkan jariku pada uang umat yang diamanatkan kepadaku. Aku tidak mau tenggelam dalam siksa Allah karenamu."

Ibnu Katsir juga mengatakan, Nuruddin banyak membaca buku-buku agama serta mengikuti sunah Nabi. Dia senang mengerjakan kebajikan, ekonomis dalam berbelanja makanan dan pakaian. Dia tidak pernah menimbun harta dan tidak mementingkan dunia.

"Tidak pernah keluar dari mulutnya perkataan keji, baik ketika sedang marah maupun tidak marah. Dia banyak diam dan bersikap tenang," papar Ibnu Katsir. Nuruddin adalah orang yang adil dan memperhatikan keadilan dalam segala urusannya.

Menurut Ibnu Katsir, Nuruddin tidak pernah membiarkan pungutan (pajak) dan kesulitan dalam negerinya. Dia membebaskan semua pungutan itu di Mesir, Syam, Aljazirah, dan Maushin.

Ibnu Katsir juga berpendapat, Nuruddin menjalankan pemerintahannya dengan keadilan yang memesona. Dia mengikuti syariat yang suci, menyelenggarakan berbagai forum keadilan, dan memimpinnya sendiri. Bergabung di dalamnya itu ada hakim, ahli fikih, dan mufti dari berbagai mazhab.

Setiap hari Selasa, dia duduk di serambi masjid agar kaum Muslimin dan ahli dzimah dapat menemuinya. Dia membangun forum keadilan di negerinya. Dia duduk bersama hakim di sana untuk melayani orang yang dizalimi, sekalipun ia berasal dari bangsa Yahudi.

Adz Dzahabi berkata, "Penguasa Syam, seorang raja yang adil, dialah Nuruddin. Ia adalah pembawa dua panji: keadilan dan jihad. Jarang sekali mata melihat orang sepertinya." 

Nuruddin mendirikan universitas dan masjid di seluruh kota yang ia kuasai. Universitas-universitas tersebut penting bagi pengajaran Alquran dan hadits. Dia sendiri memiliki spesialisasi dalam pembacaan hadis sehingga profesornya memberi gelar diploma kepada Nuruddin dalam narasi hadits.

Baca juga: Suka Bangun Malam Hari Kemudian Ingin Tidur Lagi, Baca Doa Rasulullah SAW Ini

Dia juga mendirikan rumah sakit gratis di kotanya, dan membangun sebuah karavanserai di jalan untuk para penjelajah dan peziarah. Nuruddin sangat memperhatikan kondisi umat Islam dan menghidupkan makna kebersamaan, kerja sama, dan solidaritas antarsesama.

Dia bekerja untuk menyantuni anak yatim, mengawinkan para janda, memenuhi kebutuhan anak fakir, mendirikan panti asuhan, pasar, jalan umum, dan memberikan orang badui tempat tinggal agar tidak mengganggu perjalanan jamaah haji.

Dia juga mengatur kantor pemberian zakat, mengoordinasikan pengumpulan dan pembagiannya sesuai dengan kaidah dan dasar syariah.    

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement