Jumat 10 Nov 2023 18:58 WIB

Manipulasi Zionis Soal Keberadaan Kuil Sulaiman di Bawah Masjid Al Aqsa

Sebagian besar ulama menyimpulkan yang membangun Masjid Al Aqsa adalah nabi Allah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Pemandangan masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem dengan jumlah pengunjung yang rendah karena pembatasan yang disebabkan oleh konflik dengan Hamas, 23 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/MANUEL DE ALMEIDA
Pemandangan masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem dengan jumlah pengunjung yang rendah karena pembatasan yang disebabkan oleh konflik dengan Hamas, 23 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak abad ke-19, gerakan Zionis berusaha mengeksploitasi kisah Kuil Sulaiman dan menghidupkannya kembali dari lipatan sejarah kuno. Ini sebagai tipu muslihat untuk menduduki Palestina.

Padahal fakta sejarah membuktikan kaum Yahudi tidak mempunyai entitas politik kecuali selama 70 tahun. Ini adalah periode di mana Nabi Daud dan Sulaiman mengambil alih kekuasaan dari tahun 1000 SM sampai tahun 928 SM.

Baca Juga

Palestina telah menjadi wilayah Arab-Islam sejak penaklukan Islam pada abad ke-7 M hingga saat ini. Jangka waktu yang singkat di mana orang-orang Yahudi membentuk kekuasaannya tidak memberi mereka dasar sejarah apa pun untuk mengklaim Palestina.

Ekstremis gerakan Zionis mengeklaim bahwa lokasi Kuil Sulaiman yang dihancurkan pada tahun 70 M adalah tempat yang sama dengan tempat Masjid Al Aqsa dibangun. Karena klaim ini, zionis terus mencari bekas reruntuhan Kuil Sulaiman dan membangunnya kembali di atas reruntuhan tersebut.

Namun. banyak sejarawan dan arkeolog Muslim yang membantah klaim itu. Termasuk klaim bahwa Masjid Al Aqsa dibangun lebih dari seribu tahun sebelum kemunculan Nabi Sulaiman dan masih bertahan hingga saat ini.

Sebagian besar ulama juga...

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement