Kamis 18 Jan 2024 19:30 WIB

Surat Langka Napoleon Bonaparte Berisi Perintah Invasi Mesir

Pesan tersebut mencakup instruksi khusus untuk merakit kapal dan senjata.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Lukisan karya Jean-Léon Gérôme menggambarkan Napoleon Bonaparte berada di depan piramid di Mesir (ilustrasi).
Foto: wikipedia.com
Lukisan karya Jean-Léon Gérôme menggambarkan Napoleon Bonaparte berada di depan piramid di Mesir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat yang ditulis oleh Menteri Luar Negeri Inggris Arthur James Balfour pada 1917 bukanlah satu-satunya surat yang mendefinisikan ciri era baru di Timur Tengah dan menyebabkan penderitaan rakyat. Pada 1917 Inggris memberikan tanah Palestina yang bukan miliknya kepada orang-orang Yahudi.

Ada banyak pesan sepanjang sejarah yang berfungsi sebagai instrumen hukum untuk penjajahan dan pemusnahan suatu bangsa. Beberapa di antaranya mewakili penyebab langsung dan tidak langsung pecahnya perang yang membawa bencana.

Baca Juga

Dilansir di Arabic Post, salah satunya adalah surat langka yang ditemukan oleh peneliti Mesir Hossam Al-Hariri, tertanggal 4 Mei 1798. Surat tersebut ditandatangani oleh komandan Prancis Napoleon Bonaparte kepada Jenderal Dessaix. Isinya, Bonaparte memerintahkan dia untuk berlayar ke Malta untuk mempersiapkan invasi ke Mesir.

Pesan tersebut mencakup instruksi khusus untuk merakit kapal dan senjata. Ini sebagai persiapan serangan Prancis melawan Mesir dengan rencana perjalanan melewati pantai Napoli melalui selat di sebelah Mercusuar Messina. Lalu, berlabuh di pulau Syracuse atau di tempat yang dekat dengannya di mana Bonaparte akan menemui mereka.

Bahkan, Napoleon Bonaparte menyarankan Dessaix untuk mempersenjatai pelayarannya dengan empat kapal angkatan laut yang terdiri dari 24 meriam. Jika Inggris melewati selat tersebut, dia memberitahukan kepadanya tentang perlunya menyiapkan dua atau tiga ratus peluncur peluru.

Napoleon juga memberitahu Desaix tentang keberangkatannya ke Toulon melalui "Ile de Saint-Pierre" dekat Sardinia, dan memperingatkannya tentang perintah yang sangat spesifik dan rahasia. Dia berjanji akan menemuinya dalam waktu empat hari.

Invasi ini berlanjut hingga 1801...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement