KH Quraish Shihab dalam Perjalanan Menuju Keabadian menulis, “Para ulama menjelaskan bahwa ada dua macam kiamat: kecil dan besar. Kiamat kecil adalah saat kematian orang per orang, sedang kiamat besar adalah yang bermula dari kehancuran alam raya.”
Sementara itu KH Didin Hafidhuddin menyatakan bahwa kiamat diawali dengan tiupan terompet sebagai tanda kehancuran alam. Dari beberapa rumusan tersebut dapat disimpulkan beberapa hal berikut.
Pertama, hari kiamat merupakan akhir kehidupan dunia. Kedua, kiamat diawali tiupan sangkakala sebagai tanda permulaan hancurnya alam semesta. Ketiga, kiamat merupakan kehancuran jagat raya yang diawali dengan berguncangnya bumi, hancurnya semua benda angkasa, dan kematian seluruh makhluk hidup yang masih ada, sehingga semua yang ada di dunia musnah.
Keempat, setelah semuanya hancur dan musnah, bumi, langit, dan lainnya akan diganti dengan yang baru. Kelima, kiamat merupakan awal kehidupan akhirat yang menggantikan kehidupan dunia.
Dilansir dari buku Kiamat Dalam Perspektif Alquran dan Sains, buku ini disusun atas kerjasama Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 2011.