REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Etimologi kiamat terserap dari kosa kata bahasa Arab, qama-yaqumu-qiyaman, yang berarti berdiri, berhenti atau berada di tengah. Kiamat (al-qiyamah) diartikan sebagai kebangkitan dari kematian, yaitu dihidupkannya manusia pascakematian.
Hari kiamat (yaumul-qiyamah) berarti hari atau saat terjadinya kebangkitan (manusia) dari kubur. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kiamat diartikan sebagai hari kebangkitan setelah mati (orang yang telah meninggal dihidupkan kembali untuk diadili perbuatannya).
Juga diartikan hari akhir zaman (dunia seisinya rusak binasa dan lenyap). KBBI juga mengartikan kiamat sebagai celaka sekali, bencana besar, rusak binasa, berakhir, dan tidak muncul lagi.
Sementara, dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan (Save M Dagun, 1977), kiamat diartikan keadaan makhluk dan alam semesta ketika berakhirnya kehidupan mereka di dunia. Dari pengertian ini, ada dua hal pokok terkait makna kiamat.
Makna Kiamat
Pertama, kiamat merupakan kebangkitan manusia dari kematian atau dari kuburnya. Maknanya, pada hari itu semua manusia dibangkitkan dari kubur, tempat peristirahatan setelah kematiannya.
Selanjutnya, mereka diadili dan diminta pertanggungjawaban atas semua perbuatannya di dunia. Yang banyak kebaikannya akan mendapat ganjaran kenikmatan dan yang sebaliknya akan mendapat hukuman.
Allah SWT berfirman
٦ فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ
٧ فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ
٨ وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ
٩ فَاُمُّهُ هَاوِيَةٌ ۗ
Maka, adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang). Adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah (QS al-Qari'ah: 6-9).
Kiamat adalah...