Muslim Sunni dan Syiah juga memiliki sedikit variasi, dengan yang terakhir termasuk kata-kata: "Saya bersaksi bahwa Ali adalah sahabat Allah" mengacu pada Ali bin Ali Thalib, sepupu nabi dan kemudian menjadi sosok yang dihormati.

Pemerintah Mesir mulai menerapkan Tauhid Al Adzan atau Proyek Penyatuan Adzan pada 2010 untuk menghapus banyak adzan yang terdengar di Kairo. Ada sekitar 4.000 masjid resmi dan 30 ribu masjid tidak resmi di Mesir. 

Seni adzan

Meskipun kalimat-kalimatnya tetap konsisten, pendengar panggilan yang cermat akan dapat menangkap perbedaan halus dalam ritme dan nada kata-kata. “Seni adzan dikembangkan pada masa Kesultanan Utsmaniyah, dan merupakan cara kreatif bagi pendengar untuk dapat mengetahui waktu shalat hanya dengan mendengar nada adzan,” kata Syekh Saad.

Berdasarkan variasi sistem melodi maqam Timur Tengah, menggabungkan tangga nada, frasa, dan harmoni untuk menciptakan suasana hati baik dalam musik klasik maupun bacaan Alquran, adzan dapat membangkitkan banyak sekali emosi. Misalnya, adzan yang dilantunkan di maqam Nahawand (dinamai berdasarkan provinsi Nahavand di Iran) bersifat melankolis dan sering digunakan untuk sholat ashar dan zhuhur pada Kamis, kata Imam Ali, untuk menandai awal hari Jumat, hari suci dalam Islam.

Meskipun belum ada standardisasi maqam mana yang harus digunakan untukadzan, hal itu menjadi “ritualistik dan orang-orang terorganisir di antara mereka sendiri dari waktu ke waktu, dengan yang tertentu lebih umum digunakan untuk sholat tertentu, tetapi mereka tidak selalu harus digunakan," kata Syekh Saad.

Irama lambat dan mantap Maqam Sabah biasanya terdengar saat fajar untuk sholat subuh. Irama ini untuk meninabobokan jamaah dengan lembut ke dalam masjid. Ketukan cepat maqam Segah sering dikaitkan dengan sholat matahari terbenam, atau maghrib ketika waktu terbatas. Di Tunisia, muadzin peserta pelatihan pergi ke Institut Musik Tunisia Rachidi untuk menyempurnakan gaya maqam dan penampilan adzan mereka.

Ikuti Whatsapp Channel Republika