Rabu 16 Nov 2022 20:02 WIB

Kisah Tobatnya Orang-Orang Saleh

Tobat adalah kembalinya seorang hamba kepada Allah.

Tobat (ilustrasi).
Foto:

Ibnu Qadamah menjelaskan, ada tiga syarat dan hakikat tobat. Pertama, menyesal atas terjadinya perbuatan buruk. Kedua, melepaskan diri dari perbuatan buruk. Ketiga, keinginan kuat untuk tidak melakukannya lagi.

"Ketiga syarat tersebut harus ada dan dikerjakan bersama-sama, serentak pada waktu yang sama," ungkapnya.

Dalam kitabnya itu, Ibnu Qudamah juga menjelaskan tanda-tanda orang yang tobatnya diterima Allah SWT. Pertama, keadaannya lebih baik dari sebelumnya. Kedua, senantiasa merasa takut kepada Allah dan merasa tidak aman dari siksa Allah. Ketiga, merasa tenang dan tak ada beban dalam hidup. "Inilah hasil dari istikamah setelah melepas seluruh kemaksiatan dan kezaliman masa lalu."

Tobatnya para nabi

Ibnu Qudamah mengungkapkan kisah-kisah tobatnya para nabi, antara lain, Nabi Adam AS, Nabi Nuh AS, Nabi Musa AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, dan Nabi Yunus AS. Nabi Nuh AS, misalnya, pernah ditegur Allah SWT atas kekeliruan yang tak diketahuinya. Awalnya, ia berpikir bahwa keluarga adalah orang yang harus dibela, walaupun tak patuh kepada Allah SWT.

Nabi Nuh pun memohon dan memanjatkan doa. "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya anakku termasuk keluargaku dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar." Namun di hadapan Allah SWT, sekalipun anak atau istri, kalau tak seiman, tak mengikuti tuntunan Allah, mereka bukanlah keluarga.

Lalu, Allah SWT menegur Nabi Nuh AS, "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) yang tidak baik. Sebab itu, janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tak mengetahuinya (hakikatnya). Sesungguhnya, Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan."

Menurut Ibnu Qudamah, Nabi Nuh AS pun tersadar dari kesalahannya. Ia lalu bertobat, menangis selama tiga ratus tahun lamanya, sehingga dari tetesan air matanya tebentuklah kubangan seperti telaga. Dalam tobatnya, Nabi Nuh AS berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahuinya (hakikat). Dan, sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi."

Tobatnya Dzul Kala

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement