Ketika orang percaya menggambarkan perasaan mereka dengan Tuhan, deskripsi mereka bukan hanya isapan jempol dari imajinasi mereka. Mereka adalah realitas fisik. Oleh karena itu, bagi mereka yang mengklaim Tuhan hanya ada di otak, otaklah yang mengkristalkan realitas.
Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mereka seolah memantapkan firman Tuhan. Allah SWT berfirman dalam Alquran bahwa kitab suci diturunkan sebagai rahmat bagi alam semesta.
Sebagai kesimpulan, Andrew Newberg berkata, “Otak kita diatur sedemikian rupa sehingga Tuhan dan agama menjadi salah satu alat yang paling kuat untuk membantu otak melakukan tugasnya, pemeliharaan diri dan transendensi diri. Kecuali ada perubahan mendasar dalam cara kerja otak kita, Tuhan akan ada untuk waktu yang sangat lama.”
Sebagaimana Allah menyebutkan kepada kita dalam Alquran, “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Alquran itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS Surat Fussilat [41]:53).