Senin 11 Apr 2022 11:19 WIB

Hadits Tujuh Golongan dalam Naungan Allah

Hadits Tujuh Golongan dalam Naungan Allah.

Siswa SDN 1 Lhokseumawe membaca Al Quran pada hari pertama sekolah di bulan Ramadhan 1443 Hijriah di Aceh, Senin (11/4/2022). Pemerintah setempat memberlakukan sekolah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas untuk semua jenjang pendidikan selama Ramadhan mulai 11-23 April 2022 dengan pembelajaran pendidikan keagamaan atau Dinul Islam. Hadits Tujuh Golongan dalam Naungan Allah
Foto:

6-7. Dua orang yang menjalin persaudaraan karena Allah

Termasuk bersekutu dalam rangka membela agama Allah, sampaipun dalam berpisah adalah demi membela keagungan agama Allah. Misalnya sampai ketika meninggal dunia adalah demi membela agama Allah. Atau dengan kata lain, orang yang akan mendapatkan penghargaan Allah dengan menerima naungan kelak di hari kiamat, adalah orang-orang yang secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri selalu membela agama Allah.

Tapi, dalam hadis kedua antara 6 dan 7 ini dipisah. No 6 yaitu orang berdzikir di tengah-tengah keramaian sampai menangis karena takut kepada Allah. Sedang No 7 yaitu orang yang bertemu saudaranya lalu mengatakan aku mencintaimu karena Allah yang ditimpali oleh saudaranya dengan kalimat yang sama.

Dzikrullah dan membina persaudaraan karena Allah sangat diperlukan dalam keberagamaan dan berperan penting dalam membela Agama Allah. Karena dzikrullah itu membuat agama Allah hidup. Sedang ikatan persaudaraan dapat memperkuat benteng pertahanan Agama Allah. 

Sementara kehidupan beragama  sangat diperlukan dalam tatanan hidup bermasyarakat, sebab agama adalah pedoman dan petunjuk hidup. Tanpa agama hidup akan dikomando oleh nafsu, yang pada gilirannya akan menimbulkan keonaran. Karena itu, layak kalau orang yang berdzikrullah seperti itu mendapat penghargaan dari Allah.

Kesimpulan

Sekalipun dalam hadis di atas disebutkan tujuh golongan, bukan berarti masing-masing berdiri sendiri-sendiri, dalam arti yang satu dilakukan sedang yang lain tidak. Misalnya hatinya tertambat di masjid, tetapi di balik itu berbuat maksiat.

Karena itu, hadis ini dapat dipahami bahwa tujuh sifat yang akan mendapatkan imbalan penghargaan Allah kelak di hari kiyamat, dalam bentuk payung atau nangan di mahsyar, itu  adalah orang yang sejak muda aktif beribadah dengan terus menerus mengkaji al-Qur’an, adil dalam kepemimpinan, tidak tergoda oleh rayuan wanita ayu, besedekah dengan ikhlas, memperhatikan masjid, berdzikir dan memperkokoh persatuan serta terus menerus berjuang di jalan Allah baik bersama-sama ataupun sendirian.

Wallah a’lam.

Sumber: Majalah SM No 9 Tahun 2010

 

Link artikel asli

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement