6-7. Dua orang yang menjalin persaudaraan karena Allah
Termasuk bersekutu dalam rangka membela agama Allah, sampaipun dalam berpisah adalah demi membela keagungan agama Allah. Misalnya sampai ketika meninggal dunia adalah demi membela agama Allah. Atau dengan kata lain, orang yang akan mendapatkan penghargaan Allah dengan menerima naungan kelak di hari kiamat, adalah orang-orang yang secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri selalu membela agama Allah.
Tapi, dalam hadis kedua antara 6 dan 7 ini dipisah. No 6 yaitu orang berdzikir di tengah-tengah keramaian sampai menangis karena takut kepada Allah. Sedang No 7 yaitu orang yang bertemu saudaranya lalu mengatakan aku mencintaimu karena Allah yang ditimpali oleh saudaranya dengan kalimat yang sama.
Dzikrullah dan membina persaudaraan karena Allah sangat diperlukan dalam keberagamaan dan berperan penting dalam membela Agama Allah. Karena dzikrullah itu membuat agama Allah hidup. Sedang ikatan persaudaraan dapat memperkuat benteng pertahanan Agama Allah.
Sementara kehidupan beragama sangat diperlukan dalam tatanan hidup bermasyarakat, sebab agama adalah pedoman dan petunjuk hidup. Tanpa agama hidup akan dikomando oleh nafsu, yang pada gilirannya akan menimbulkan keonaran. Karena itu, layak kalau orang yang berdzikrullah seperti itu mendapat penghargaan dari Allah.
Kesimpulan
Sekalipun dalam hadis di atas disebutkan tujuh golongan, bukan berarti masing-masing berdiri sendiri-sendiri, dalam arti yang satu dilakukan sedang yang lain tidak. Misalnya hatinya tertambat di masjid, tetapi di balik itu berbuat maksiat.
Karena itu, hadis ini dapat dipahami bahwa tujuh sifat yang akan mendapatkan imbalan penghargaan Allah kelak di hari kiyamat, dalam bentuk payung atau nangan di mahsyar, itu adalah orang yang sejak muda aktif beribadah dengan terus menerus mengkaji al-Qur’an, adil dalam kepemimpinan, tidak tergoda oleh rayuan wanita ayu, besedekah dengan ikhlas, memperhatikan masjid, berdzikir dan memperkokoh persatuan serta terus menerus berjuang di jalan Allah baik bersama-sama ataupun sendirian.
Wallah a’lam.
Sumber: Majalah SM No 9 Tahun 2010