Jumat 14 Jan 2022 06:05 WIB

Fatima Sheikh, Guru Muslimah Pertama di India yang Dilupakan

Fatima mengajar di sekolah khusus perempuan pada tahun 1840-an.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Muslimah. Fatima Sheikh, Guru Muslimah Pertama di India yang Dilupakan.
Foto:

India dan Pakistan mendeklarasikan kemerdekaan dari kekuasaan Inggris pada Agustus 1947. Jinnah membayangkan Pakistan sebagai negara yang sebagian besar penduduknya Muslim. Sementara jutaan Muslim bermigrasi ke Pakistan, banyak yang tetap tinggal dengan harapan membuat masa depan di India sekuler. Saat ini, lebih dari 14 persen dari 1,2 miliar penduduk India adalah Muslim.

Para ahli mengatakan para pemimpin nasionalis Hindu berusaha menghapus kontribusi minoritas, terutama Muslim seperti Fatima Sheikh, dari sejarah India. "Muslim telah terpinggirkan dengan cara yang hanya sebagian termasuk menghapus mereka dari buku-buku sejarah. Jika Anda melihat representasi politik Muslim di India, itu berada di titik terendah,” kata Patel.

Tak satu pun dari 28 negara bagian India diperintah oleh seorang menteri utama Muslim.  Tidak ada satu pun menteri Muslim di 15 negara bagian. Dan tidak ada Muslim di antara 303 anggota parlemen Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di majelis rendah yang dikenal sebagai Lok Sabha.

Ketika orang-orang yang berpikiran sama bergandengan tangan

Warisan Fatima Sheikh terkait erat dengan warisan Savitribai dan Jotirao Phule, pasangan suami-istri, yang memulai sekolah pertama untuk anak perempuan di India pada 1848 di negara bagian Maharashtra yang terpadat kedua. Phule adalah Sudra, kasta yang lebih rendah, dan menghadapi perlawanan keras untuk pekerjaan mereka, yang termasuk advokasi untuk pendidikan perempuan dan menantang cengkeraman kasta atas Brahmana Hindu.

Pada pertengahan abad ke-19 dan bahkan sampai jauh kemudian, sudah menjadi hal biasa bagi para Brahmana untuk melarang orang dari komunitas lain untuk mendapatkan pendidikan. Masyarakat secara kaku dibagi berdasarkan kasta, komunitas, dan gender.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement