Jumat 05 Nov 2021 05:10 WIB

Pandangan Islam Mengenai Aromaterapi

Manfaat aromaterapi telah dinikmati selama ribuan tahun.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Ani Nursalikah
Pandangan Islam Mengenai Aromaterapi
Foto:

Oleh karena itu perlu diingat hanya minyak tumbuhan alami tanpa tambahan air, alkohol atau minyak nabati 100 persen murni yang dianjurkan untuk dibeli. Untuk penggunaan sehari-hari, lilin beraroma, seperti basil, cedar, kayu manis, kayu putih, peppermint, rosemary, dan vanila ideal saat membutuhkan energi semangat. Jika anak-anak membuat lelah, aroma lavender akan memberi efek menenangkan.

Untuk benar-benar menambahkan aroma ke ruangan yang terbaik adalah berinvestasi dalam pembakar minyak esensial aromaterapi yang secara efektif menyebarkan sifat penyembuhan minyak esensial aromatik herbal. Hanya dengan menggunakan empat hingga delapan tetes minyak sage, laurel, dan eukaliptus udara dapat dibersihkan dari kuman dan serangga sehingga membantu fungsi pernapasan.

Sangat menarik untuk dicatat bahwa menurut National Candle Association, lebih dari setengah dari semua lilin yang diproduksi dibuat sebagai lilin beraroma menggunakan sekitar 500 hingga 800 bahan kimia aroma dan minyak esensial untuk mengembangkan aroma.

Aroma yang sering digunakan dan fungsinya diantaranya untuk menenangkan dapat menggunakan chamomile, lavender, dan geranium. Untuk semangat dapat menggunakan aroma mawar dan untuk menambah energi dapat menggunakan rosemary. Sedangkan untuk dekongestan dapat menggunakan kayu putih, pinus, dan teatree.

Saat mandi di penghujung hari, mandi air panas dan santai adalah cara untuk menenangkan tubuh yang lelah dan menghilangkan stres hanya dengan menambahkan beberapa tetes minyak lavender, serai atau melissa. Salah satu minyak esensial yang paling umum digunakan dalam pijat aromaterapi adalah lavender, yang memberikan aroma halus yang memenuhi udara di sekitar Anda selama pijat kondisi menenangkan yang melepaskan stres pada kulit.

photo
Abu Merapi tipis menempel pada daun tanaman bunga mawar putih di Mriyan, Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (17/1/2019). - (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement