REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti
JAKARTA -- Saat ini sedang tren cara menjaga kesehatan dengan menggunakan aromaterapi atau aromatik herbal untuk membantu pikiran rileks, menghilangkan stres, dan meremajakan dan menyegarkan tubuh.
Dilansir di About Islam, aromaterapi bukanlah sesuatu yang baru. Aromaterapi telah ada selama berabad-abad dan awalnya ditemukan oleh orang China, sebelum menyebar ke seluruh dunia.
Ini adalah praktik kesehatan menggunakan tanaman dan minyak esensial yang dihirup untuk memberikan manfaat psikologis dan fisik. Meskipun secara Islam tidak ada yang salah dengan penggunaan minyak atsiri yang digunakan sebagai wewangian, namun yang terbaik dalam mendapatkan kenyamanan, ketenangan pikiran, dan relaksasi baik secara fisik maupun mental adalah dengan doa dan dzikir (mengingat Allah).
Sebagaimana dalam firman Allah SWT, Surat Ar Ra'd ayat 28,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
Ketika orang China pertama kali menemukan aromaterapi, itu tidak diproses oleh pabrik atau diubah dengan menjaga unsur-unsur alaminya. Sehingga sebagai Muslim perlu hati-hati bahwa beberapa produk minyak esensial saat ini mungkin mengandung sejumlah kecil alkohol untuk parfum.