Rabu 03 Nov 2021 13:26 WIB

Mengungkap Kedudukan dan Fungsi Istana Ottoman (1)

Sultan-sultan Ottoman di masa awal aktif membangun dan membenahi istana.

Mengungkap Kedudukan dan Fungsi Istana Ottoman (1). Istana Yildiz yang menjadi tempat Sultan Abdul Hamid II memerintah Kekhalifahan Utsmaniyah atau Ottoman Empire pada 31 Agustus 1876–27 April 1909.
Foto:

Namun, setelah masanya lewat, para sultan umumnya meninggalkan istana hanya untuk gerakan militer, berburu atau berpelesir. Setelah tahun 1566, dengan pengecualian Mehmed III (1595-1603) yang menemani pasukannya ke Hungaria pada 1596, Osman II (1618-22) yang memimpin gerakan Polandia pada 1621, dan Murad IV (1623-40) yang merebut kembali Erivan pada 1635 dan Baghdad di 1638, para sultan tidak lagi langsung turun ke medan pertempuran.

Istana telah menjadi tempat tinggal tetap yang jarang mereka tinggalkan. Karenanya, selama lebih dari tiga setengah abad, mereka bertahap menarik diri dari kontak harian dengan masyarakatnya dengan pengecualian saat upacara upacara.

Tidak diperoleh kejelasan apakah Osman, garis pertama dari Ottoman, mendirikan tempat tinggal yang menetap. Dalam tradisi Ottoman, diceritakan bahwa ia menyatakan kedaulatannya di sebuah kota yang bernama Karajahisar, yang mungkin berhubungan dengan kota Yunani Malagina di lembah Sakarya.

Ini adalah situs dari keuskupan Byzantine dan memungkinkan Osman tinggal di istana tua milik Uskup. Di Malagina ini juga anggota gereja Yunani yang tertangkap, Gregory Palamas, bertemu dengan Orhan pada tahun 1354, menggambarkannya sebagai "sebuah desa yang dibangun di atas sebuah bukit, dikelilingi gunung-gunung menikmati udara sejuk bahkan saat di musim panas", dua hari perjalanan dari Bursa.

Penerus Orhan, Murad I (1362-89), tampaknya juga telah menghabiskan waktu di tempat yang sama. Bangsa Genoa pada tahun 1387 tidak melangsungkan perjanjian dengannya di istana kerajaan Bursa, melainkan di Malagina. Teksnya mencatat bahwa saat itu “berlangsung di Turki di sebuah permukiman kecil dihuni oleh Lord Mallaine". 

 

 

sumber : Kerajaan Ottoman: Struktur Kekuasaan Sebuah Kerajaan Islam Terkuat dalam Sejarah oleh Colin Imber
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement