Ahmadullah telah melakukan perjalanan melintasi Inggris, Uni Soviet, Iran, Irak dan juga melakukan haji. Raja Iran yang telah mendengar keberhasilan Ahmadullah dalam pendidikan dan peperangan menawarinya posisi di istananya, namun Shah menolaknya dan kembali ke India.
Menjelang pemberontakan 1857 melawan Inggris yang pecah di Lucknow, Ahmadullah ditangkap di Faizabad. Namun, dia melarikan diri dari penjara setelah tiga bulan ditahan dan melancarkan jihad melawan Inggris di wilayah Awadh.
Perwira Inggris George Bruce Malleson secara khusus menyebutkan keberanian dan kemampuan organisasi Shah dalam bukunya berjudul History of Indian Mutiny. Buku tersebut menceritakan tentang pemberontakan 1857 yang ditulis dalam enam jilid.
Dalam tulisannya, Malleson menyebut Shah menjadikan Ayodhya sebagai wadah revolusi melawan Inggris dan memicu pemberontakan di seluruh wilayah Awadh. Dia mengubah Masjid Sarai di daerah Chowk Faizabad sebagai markas besarnya dan mengadakan pertemuan dengan para pejuang kemerdekaan.
Setelah Shah membebaskan wilyah Faizabad dan sebagian besar Awadh, dia membuat ketakutan dan kepanikan di kalangan Inggris. Peneliti dan sejarawan terkemuka dari Awadh, Ram Shankar Tripathi mengatakan Shah merupakan lambang persatuan agama dan Ganga-Jamuni tehzeeb dari Ayodhya.