Senin 24 May 2021 05:21 WIB

Kisah Embargo Brutal Muslim Makkah di Masa Awal Islam

Kelompok Abu Jahal hampir menghentikan pasokan makanan untuk kaum muslimin.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Kisah Embargo Brutal Muslim Makkah di Masa Awal Islam. Proses penggantian kain kiswah Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (30/7).
Foto:

Pada saat yang sama, Nabi Muhammad SAW memberi tahu sang paman Abu Thalib bahwa Malaikat Jibril memberitahunya semut telah memakan pakta atau perjanjian yang terkunci di dalam Ka'bah. Percaya bahwa keponakannya tidak akan pernah berbohong, Abu Thalib menantang para pemimpin Makkah untuk memeriksa apakah ini benar. 

Ia menyampaikan, jika membuka Ka'bah dan menemukan pakta dalam keadaan utuh, maka dia akan menyerahkan Nabi Muhammad SAW kepada mereka.

Tetapi jika perkataan Nabi benar, mereka harus mengakhiri boikot. Mereka setuju dan membuka Ka'bah untuk memverifikasi cerita tersebut. Dari sana, ditemukan seluruh perjanjian itu ternyata telah dimakan oleh semut.

Alhasil, embargo dinyatakan berakhir dan kaum Muslim kembali ke rumah mereka di Makkah. Sebagian orang kembali dengan kesehatan yang sangat buruk. 

Termasuk istri Nabi, Khadijah dan pamannya, Abu Thalib, yang saat itu berusia sekitar 80 tahun. Mereka berdua meninggal tak lama setelah embargo berakhir.

https://aboutislam.net/shariah/prophet-muhammad/his-life/when-islamophobes-boycotted-the-prophet-and-whole-muslim-community/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement