Senin 24 May 2021 05:21 WIB

Kisah Embargo Brutal Muslim Makkah di Masa Awal Islam

Kelompok Abu Jahal hampir menghentikan pasokan makanan untuk kaum muslimin.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Kisah Embargo Brutal Muslim Makkah di Masa Awal Islam. Proses penggantian kain kiswah Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (30/7).
Foto:

Amr bin Hisyam atau Abu Jahal, mengatur tindakan tanpa ampun terhadap Bani Hasyim. Abu Thalib mengamati situasi tersebut dan memutuskan mundur ke sebuah lembah di pinggiran timur Makkah yang disebut Syi'b Abi Thalib. Bani Hasyim dan Bani Abdel Muthalib, Muslim dan non-Muslim, semuanya bergabung dengan pemimpin mereka di lembah itu.

Ini adalah pengepungan yang mencekik. Mereka, kelompok Abu Jahal, hampir menghentikan pasokan makanan sehingga orang-orang yang terdampak embargo ini menghadapi kesulitan besar. 

Para penyembah berhala membeli komoditas makanan apa pun yang masuk ke Makkah sehingga umat Muslim terpaksa makan daun pohon dan kulit binatang. Orang-orang mendengar tangisan anak-anak kecil yang menderita karena kelaparan. 

Tidak ada makanan yang sampai ke mereka kecuali beberapa makanan dalam jumlah sedikit yang diselundupkan oleh beberapa orang Makkah yang welas asih pada beberapa kesempatan. Selama itu, ketika masa jeda, mereka meninggalkan rumah mereka dan membeli makanan yang berasal dari luar Makkah. 

Namun, pedagang secara tidak adil menaikkan harga bahan makanan sehingga situasi keuangan Muslim akan semakin sulit. Hakim Ibn Hizam hendak menyelundupkan gandum kepada bibinya Khadijah, tetapi gagal ketika Abu Jahl mencegatnya dan ingin menghalanginya. Hanya saja, ketika Al-Bukhtari turun tangan, barulah Hakim Ibn Hizam berhasil mengantar gandum itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement