Jumat 21 May 2021 05:49 WIB

Jam Kuno yang Dikembangkan Peradaban Islam

Pada abad ke-8, Eropa belum mengenal alat pengukur waktu atau jam.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
jam air
Foto:

Jam Tlemcen

Ada gambaran asli tentang sebuah jam di istana Abu Hammu II (1359-1389), Tlemcen, Ageria. Deskripsi ini dibuat oleh Abu Zakariyya Yahya bin Abi Bakr bin Khaldun. Kita dapat menduga bahwa jam itu dalam gaya jam air klasik Suriah dan Irak. 

Jam Bou-'Inan

Jam air spektakuler (Mangana) yang menutupi dinding bangunan di seberang sekolah Bou-'Inania, Fez, atas perintah Sultan Al-Mutawakkil Abu 'Inan. Pembangunannya selesai pada tanggal 3 Juni 1357. Jam ini dirancang dan dibangun oleh pengawasnya (muwaqqit) Ali bin Ahmad al-Tlemceni. Sisa-sisa tembok luar masih dapat dilihat di Souq al-qasr di kota tua Fez.

Fitur utama dari jam ini adalah ukurannya yang besar, jumlah jendela, bunyi nyaring setiap jam, dan jam hariannya berubah sesuai dengan musim setiap hari. 

Jam Masjid Qarawiyyin

Jam air dalam ruangan yang lebih kecil digunakan di Masjid Qarawiyyin, Fez oleh Marinid Sultan Abu Salim pada tahun 1361. Jam ini dibangun oleh Abu Zayd Abd al-Rahman bin Sulaiman al-Lajjai.

Jam tersebut masih ada dan dapat dilihat di dalam Masjid di ruang Muwaqqit. Jam tersebut disebut sebagai Magana. Ciri khas jam ini adalah ia memiliki Astrolabe yang terpasang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement