Jumat 21 May 2021 05:49 WIB

Jam Kuno yang Dikembangkan Peradaban Islam

Pada abad ke-8, Eropa belum mengenal alat pengukur waktu atau jam.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
jam air
Foto:

Baghdad

Tampaknya tidak ada bukti yang jelas tentang latar belakang jam Harun al-Rashid, tetapi kita tahu bahwa teknologi penunjuk waktu tidak jarang ditemukan di daerah tersebut.

Penggunaan umum jam air pada zaman Harun Al-Rasyid dibuktikan dalam tulisan penyair, komentator sosial, dan ahli zoologi Al-Jahiz (776 - 868). Dia berusia 31 tahun dan berada di Baghdad pada saat Harun al-Rashid memberikan hadiah jam kepada Charlemagne. 

Dia menyebutkan dalam Kitab al-Haywan (The Book of Animals) bahwa: Khalifah dan cendekiawan kami menggunakan astrolab pada siang hari dan bankamat (jam air) pada malam hari untuk menentukan waktu.

Jam Sekolah Mustansiriya di Baghdad

Pada tahun 1233 M, madrasah Mustansiriyya dibuka di Baghdad. Itu dinamai Khalifah Abbasiyah al-Mustanshir bi'illah Abi Ja'afar Mansur (w. 1242), putra dari Khalifah Abbasiyah al-Zahir bi'amr Illah sebelumnya. Sebuah jam dipasang di klinik pinggir jalan, sehingga menghadap pintu masuk madrasah. 

Jam dirancang dan dibangun oleh seorang insinyur Baghdadi dengan nama Ali Ibn Tha'lab (w. 1269), dia sebagai terkenal karena keahliannya dalam astronomi dan horologi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement