Setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, kaum Quraiys memerangi beliau di Badar. Abul Ash terpaksa ikut berperang di pihak Quraiys, memerangi Rasulullah dan kaum Muslimin. Atas pertolongan Allah, kaum Muslimin menang di Badar, dan Abul Ash pun menjadi tawanan.
Rasulullah mewajibkan setiap tawanan menebus diri mereka jika ingin bebas. Beliau menetapkan besar uang tebusan itu antara 1.000-4.000 dirham, sesuatu dengan kedudukan dan kekayaan sang tawanan di kaumnya.
Zainab juga mengirim utusan ke Madinah untuk menebus suaminya. Dalam uang tebusan yang ia kirim terdapat sebuah kalung pemberian ibunya, Khadijah binti Khuwailid.
Melihat kalung itu, wajah Rasulullah berubah sedih. Beliau menoleh kepada para sahabat seraya berkata, "Harta ini dikirim Zainab untuk menebus suaminya, Abul Ash. Jika kalian setuju, kuharap bebaskan tawanan itu tanpa uang tebusan. Uang dan harta Zainab kirimkan kembali kepadanya!"
"Baik, ya Rasulullah," jawab para sahabat.