Senin 26 Apr 2021 17:30 WIB

Kisah Muhammad Asad Jatuh Cinta pada Islam (Habis)

Kontribusi Muhammad Asad terhadap dunia Islam justru datang di Pakistan.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Bendera Pakistan
Foto:

Asad segera memenangkan pengagum di antara tokoh-tokoh Muslim terkemuka seperti penyair dan filsuf Allama Iqbal, ulama Abul Ala Maududi dan Sayyid Qutb, yang menyebut satu bab dalam bukunya yang terkenal The Social Justice in Islam sebagai At the Crossroads. 

Pada pertengahan 1930-an, Asad secara aktif mengambil bagian dalam berbagai proyek yang bertujuan untuk meningkatkan cara pendidikan agama diberikan dan menemukan cara untuk memperkenalkan mata pelajaran sains bersama dengan topik klasik di lembaga-lembaga Islam.

Sekitar waktu ini, ia mengambil tugas monumental menerjemahkan Sahih Bukhari - kumpulan Hadits Nabi Muhammad. Ini adalah pekerjaan yang sulit, yang melibatkan membaca dengan cermat dan memilah-milah ribuan catatan sejarah.

"Sampai saat itu belum ada yang mencoba menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Itu adalah usaha yang sangat besar,” kata Arshad. 

Namun, dia tidak dapat menyelesaikan terjemahan itu dan banyak manuskripnya hilang selama pemisahan India dan Pakistan pada 1947. 

Pecahnya Perang Dunia II pada 1939 memberi alasan bagi Inggris untuk mengejar Asad, yang di atas kertas masih berkewarganegaraan Austria. Pendudukan Jerman di Austria membuatnya menjadi musuh negara di India. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement