Salah satu teman terdekat Asad di Palestina, Jacob de Haan, seorang jurnalis Yahudi Belanda, dibunuh oleh ekstremis Zionis karena penentangannya yang gigih terhadap cara orang Arab diperlakukan. Bertahun-tahun kemudian ketika Israel mencoba untuk mengklaim seluruh Yerusalem, Asad akan terus membela hak-hak orang Palestina.
Zionis ingin menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel selamanya, tulisnya dalam artikel The Vision of Jerusalem yang diterbitkan pada 1982. Tapi keabadian hanyalah dari Tuhan.
Dia berbicara dan menulis tentang bagaimana Islam memandang Yerusalem sebagai "Kota Suci" untuk semua agama dan bukan real-estate yang diberikan sebagai warisan kepada orang-orang Yahudi saja.
"Asad mungkin adalah orang pertama yang mengartikulasikan ide kolonialisme Zionis sebelum para pemikir Marxis menjadikannya populer di tahun 1960-an dan 70-an," kata Goldman.
Selama tinggal di Palestina dan perjalanan berikutnya ke Yordania, Mesir dan wilayah Muslim lainnya selama beberapa tahun berikutnya Asad mengembangkan ketertarikan pada orang Arab dan cara hidup mereka. Asad kemudian tinggal bersama orang Badui Arab.