Lalu, bagaimana melatih diri agar menjadi lebih mengingat Tuhan?

Idris mengatakan, salah satu cara agar lebih mengingat dan penuh perhatian kepada Sang Pencipta ialah dengan membaca hal-hal religius atau tentang agama, membaca Alquran, membaca sirah (kisah hidup) Nabi Muhammad SAW, hidupnya, perkataannya, dan ajarannya. Dengan melakukan hal itu, kata Idris, seseorang menempatkan dirinya dalam kerangka pikiran dan kerangka berpikir religius.

Sementara itu, jika seseorang hanya bermain sepanjang waktu atau menonton sepak bola di televisi, di saat tiba waktunya untuk mendengarkan Tuhan, maka itu menurutnya berarti dia sedang tidak dalam mode mendengarkan. Idris mengatakan, Allah mungkin ingin berbicara kepada hamba-Nya, tetapi pikirannya begitu sibuk dan penuh dengan hal-hal lain. Sehingga, kita menjadi tidak memiliki waktu untuk mendengarkan Allah.

Karena itulah, ia mengingatkan tentang perlunya meluangkan waktu, misalnya untuk sekadar berjalan-jalan dan menikmati keindahan ciptaan-Nya. Selain itu, menurutnya, perlunya kita menempatkan diri dalam situasi di mana kita dapat mendengar apa yang Allah katakan.

"Dalam doa kita, dalam berbicara kepada Tuhan, ada tiga hal yang bisa kita lakukan: Kita bisa memuji Dia, kita bisa berterima kasih kepada-Nya, dan kita bisa memohon kepada-Nya, itu disebut permohonan. Tiga hal, kami memuji-Nya, kita berkata: 'Tuhan, Engkau Maha Besar, Allahu Akbar. Engkau lebih besar dari apapun yang bisa saya bayangkan',"

Ikuti Whatsapp Channel Republika