Sabtu 13 Feb 2021 06:00 WIB

Rute Perjalanan Cucu Nabi Imam Husain Sebelum Dibantai

Cucu Nabi Muhammad SAW Husain dibantai di Karbala

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Cucu Nabi Muhammad SAW Husain dibantai di Karbala. Ilustrasi rute perjalanan Husain
Foto:

10. Udzaibul Hajanat dan al-Qadisiyah 

Ketika al-Husain dan rombongannya akan meninggalkan Dzu Husam, al-Hurr dan pasukannya berusaha menghalangi mereka. Al-Husain kemudian mengambil arah kiri hingga melintasi Wilayah Udzaibul Hajanat dan al-Qadisiyah.

Al-Husain terus berjalan memimpin rombongannya, sementara al-Hurr dan pasukannya membuntuti mereka. Al-Husain kemudian menyampaikan khutbah kepada mereka di Baidhah. Mendengar al-Husain mengatakan bahwa dirinya tidak takut mati, maka al-Hurr sedikit menjauh dari mereka. 

11. Qashr Bani Muqatil 

Al-Husain meneruskan perjalanannya dari al-Qadisiyah hingga tiba di Qashr Bani Muqatil. Di sana, dia tertidur sejenak lalu terjaga dan mengucapkan kalimat istirja: Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Lalu dia berkata: "Aku bermimpi seakan-akan ada prajurit berkuda mengikuti kita, dan mereka berkata: 'Rombongan itu terus berjalan, padahal kematian kian mendekati mereka'" (Lihat: Siyar A'lamin Nubala).

Menjelang akhir malam, al-Husain memerintahkan semua rombongan untuk meninggalkan Qashr Bani Muqatil dan segera melanjutkan perjalanan. Al-Husain lalu bergerak meninggalkan wilayah ini, namun dia tetap diikuti pasukan al-Hurr bin Yazid. Setiap kali hendak mengarah ke wilayah pedalaman, mereka pun langsung menghadangnya. 

12. Karbala 

Karena selalu dihalang-halangi pasukan al-Hurr, sehingga tidak dapat bergerak ke wilayah pedalaman, akhir perjalanan al-Husain bertempat di suatu daerah yang bernama Karbala. Al-Husain bertanya kepada rombongannya: "Apa nama tempat ini?" "Karbala", jawab mereka. Al-Husain berkata: "Namanya terdiri dari dua kata: Karb (musibah) dan Bald (petaka)". Al-Husain kemudian berjalan sedikit ke arah kanan, lalu beristirahat di sana. 

Yazid ar-Rasyak menuturkan salah satu peristiwa yang dialami al-Husain dalam perjalanan menuju Kufah. Peristiwa ini didengarnya dari seseorang yang berbicara langsung dengan al-Husain, sebagai berikut. 

Aku melihat tenda didirikan untuk al-Husain di atas hamparan tanah. Aku lantas mendatangi tenda itu. Setelah kulihat, ternyata di dalamnya ada seorang tua yang tengah membaca Alquran sementara derai air mata membasahi kedua pipinya. Aku kemudian berkata: "Semoga ayah dan ibuku menjadi tebusan bagimu, wahai cucu Rasulullah. Apa yang membawamu sampai ke gurun yang tidak berpenghuni ini?"

Al-Husain menjawab: "Ini surat-surat dari penduduk Kufah, yang mereka kirim kepadaku. Aku yakin mereka pasti akan membunuhku. Jika mereka melakukan itu, berarti mereka telah menodai semua yang disucikan Allah. Sebagai balasannya, Allah pasti akan menjadikan mereka dikuasai suatu kaum yang akan menghinakan mereka" (Lihat: Tarikh al-Islam)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement