Perundingan mereka hari itu tidak sia-sia, sebab kedua utusan Mu'awiyah menyetujui permintaan al-Hasan. Sebelum keduanya pergi, al-Hasan bertanya, "Akan tetapi, siapa yang menjamin untukku bahwa kalian benar-benar akan memenuhi kesepakatan ini?"
"Kami jaminannya," jawab kedua utusan itu meyakinkan al-Hasan. Keduanya menjamin Mu'awiyah akan memenuhi kesepakatan tersebut, karena memang dia telah menyerahkan persoalan ini kepada mereka. Akhirnya, al-Hasan menerima tawaran perdamaian dari Mu'awiyah (Sahih Bukhari dan Fathul Baari).
Perhatikanlah bagaimana Allah menganugerahkan taufik-Nya kepada sang pemimpin yang penyabar ini, dan memilihnya secara khusus untuk mendamaikan umat ketika itu. Dia memilihnya untuk menyarungkan pedang fitnah ke warangkanya, dan supaya mereka dapat merajut kembali persatuan umat.
Al-Hasan telah membawa umat ini menuju pesisir pantai yang penuh kedamaian, melepaskannya dari gelombang kekacauan. Dengan kepemimpinan al-Hasan, seperti yang disampaikan oleh Rasulullah, dia benar-benar berhasil memulihkan keadaan kaum muslimin seperti sedia kala.