Rabu 24 Apr 2024 18:24 WIB

Kisah Lansia yang Selalu Baca Surat Al Ikhlas dalam Sholat, Bolehkah?

Terdapat hadits yang menunjukkan tingginya kedudukan Surat Al-Ikhlas.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Tenang dan khusuk ketika sholat (ilustrasi)
Foto:

Berdasarkan kisah dalam hadits tersebut, Al Wardhani menjelaskan di situ Nabi SAW tidak bertanya kepada para sahabat apakah dia sudah menghafal yang lain atau belum, dan dia tidak meminta lelaki itu untuk mengubahnya.

"Karena itu, teruslah membaca Al-Fatihah dan bacalah 'Qul Huwallahu Ahad', insya Allah sholatmu diterima," kata Al Wardhani.

Dikisahkan juga dalam hadits riwayat Abu Said al-Khudri, tentang keutamaan Surat Al Ikhlas. Berikut haditsnya:

عن أبي سعيد الخدري أن رجلا سمع رجلا يقرأ: قل هو الله أحد يرددها، فلما أصبح جاء إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فذكر ذلك له، وكأن الرجل يَتَقالُّها، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «والذي نفسي بيده إنها لتعدل ثلث القرآن».

Diriwayatkan dari Abu Said Al Khudri RA, bahwa ada seorang lelaki yang mendengar temannya membaca 'Qul huwallahu ahad' (Surat Al Ikhlas), dengan mengulang-ulangnya. Pagi harinya, lelaki tersebut melaporkan kepada Rasulullah SAW dengan nada yang meremehkan. Kemudian Nabi SAW bersabda, 'Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Surat tersebut (Al-Ikhlas) itu setara sepertiga Alquran." (HR. Bukhari)

Hadits tersebut menunjukkan tingginya kedudukan Surat Al-Ikhlas meski memiliki sedikit ayat. Surat ini memiliki posisi yang besar di dalam Alquran. Ini karena Surat Al Ikhlas mengandung tiga jenis tauhid, yaitu Tauhid Uluhiyah tentang keyakinan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah.

Kedua, Tauhid Rububiyah bahwa tidak ada yang menciptakan, mengurus dan mengatur alam semesta ini selain Allah SWT. Ketiga, Tauhid Ubudiyah, yaitu tidak ada yang berhak mendapatkan pengabdian selain Allah SWT sehingga teranglah bahwa surat Al-Ikhlas setara dengan membaca sepertiga Alquran.

Mubaligh Mesir Syekh Ishom al-Ruby...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement