Kamis 16 May 2024 18:17 WIB

Tips Menjaga Kekhusyukan Sholat

Khusyu merupakan kesempurnaan sholat.

Rep: mgrol 151/ Red: Erdy Nasrul
Sujud saat sholat (ilustrasi)
Foto: Republika
Sujud saat sholat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu aspek penting dalam sholat adalah kekhusyukan. Kekhusyukan dalam sholat mengacu pada konsentrasi penuh dan ketenangan hati saat berdialog dengan Allah SWT. 

Akan tetapi, seringkali dalam melaksanakan sholat, pikiran seseorang masih bisa melayang ke mana-mana, sehingga mengganggu kekhusyukan dan konsentrasi yang seharusnya terjaga.

Baca Juga

Oleh karena itu, umat Muslim harus memperhatikan beberapa tips dalam menjaga kekhusyukan dalam sholat. 

Berikut cara agar pikiran tetap fokus dan khusyuk ketika sholat.

Pertama, menyempurnakan wudhu

Wudhu merupakan salah satu ibadah yang memiliki kedudukan penting dalam agama Islam. Sebab, wudhu adalah syarat sahnya sholat dan juga ibadah-ibadah lainnya yang memerlukan kesucian dari hadas kecil. 

Menyempurnakan wudhu tidak hanya mencakup pelaksanaan rukun-rukun wudhu dengan benar, tetapi juga meliputi pemahaman makna dan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Dari Laqith bin Shabirah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَسْبِغْ اَلْوُضُوءَ, وَخَلِّلْ بَيْنَ اَلْأَصَابِعِ, وَبَالِغْ فِي اَلِاسْتِنْشَاقِ, إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا

Sempurnakanlah wudhu, selingilah sela-sela jarimu, dan masukkan air ke dalam hidungmu dengan sungguh-sungguh kecuali jika engkau dalam keadaan berpuasa.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟» قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: «إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ»

Maukah kalian aku tunjukkan kepada suatu amal yang dapat menghapus kesalahan (dosa) dan meninggikan derajat?” Para sahabat menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda, “(Yaitu) menyempurnakan wudhu dalam kondisi sulit, banyaknya langkah menuju masjid, menunggu sholat setelah mendirikan sholat. Itulah kebaikan (yang banyak).” (HR Muslim no 251).

Menurut Syarh Riyadhus Shalihin 2/185, karya Syaikh Ibnu ‘Utsaimin yang dimaksud dengan "menyempurnakan wudhu dalam kondisi sulit" adalah menjalankan wudhu dengan sempurna saat cuaca sangat dingin. Pada situasi tersebut, air yang digunakan terasa sangat dingin, membuat wudhu menjadi lebih menantang. 

"Menyempurnakan" di sini berarti memastikan setiap anggota tubuh yang wajib terkena air benar-benar terbasuh. Karena itu, kondisi ini membawa kesulitan tersendiri bagi manusia. 

Jika seseorang tetap melaksanakan wudhu dengan sempurna meskipun dalam keadaan sulit seperti itu, hal ini menunjukkan kekuatan iman yang dimilikinya. Sebagai ganjaran, Allah akan mengangkat derajat hamba tersebut dan menghapus dosa-dosanya.

Kedua, membaca niat sholat dengan sungguh-sungguh

Dalam melaksanakan sholat, niat memegang peran yang sangat penting. Niat merupakan esensi yang membedakan antara ibadah yang dilakukan semata-mata untuk Allah dan aktivitas biasa. 

Oleh karena itu, membaca niat sholat dengan sungguh-sungguh adalah sebuah keharusan yang tidak boleh diabaikan oleh setiap Muslim. Sebab, setiap perbuatan yang dilakukan oleh seorang Muslim tergantung pada niatnya.

Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan dari hadis Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu:

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. (HR. Bukhari dan Muslim). 

Ketiga, merenungi setiap bacaan dan menyempurnakan gerakan sholat

Ketika seseorang memahami makna bacaan sholat, maka seseorang tersebut bisa merenungi dan merasakan kedekatan dengan Allah SWT. 

Begitu pula dalam hal menyempurnakan gerakan sholat sebagaimana dijelaskan dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّى

Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat. (HR. Bukhari, no. 6008).

Setiap gerakan dalam sholat memiliki makna dan tujuan yang mendalam, salah satunya gerakan rukun dan sujud. 

Rukuk dan sujud adalah bentuk pengakuan atas kebesaran Allah dan kerendahan hati sebagai seorang hamba. Sehingga menghayati setiap gerakan sholat dapat membantu seseorang lebih fokus dan merasakan kehadiran Allah dalam setiap gerakan sholat.

Dalam hadis lain, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu :

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رجلا دخل المسجد يصلي ورسول الله صلى الله عليه و سلم في ناحية المسجد فجاء فسلم عليه فقال له ” [وعليك السلام] ارجع فصل فإنك لم تصل فرجع فصلى ثم سلم فقال: وعليك [السلام] ارجع فصل فإنك لم تصل قال قي الثالثة فأعلمني قال: إذا قمت إلى الصلاة فأسبغ الوضوء ثم استقبل القبلة فكبر واقرأ ماتيسر معك من القرآن ثم اركع حتى تطمئن راكعا ثم ارفع رأسك حتى تعتدل قائما ثم اسجد حتى تطمئن ساجدا ثم ارفع حتى تستوي وتطمئن جالسا ثم اسجد حتى تطمئن ساجدا ثم ارفع حتى تستوي قائما ثم افعل ذلك في صلاتك كلها “. أخرجه البخاري ومسلم وغيرهما

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu diceritakan bahwa seorang lelaki pernah masuk masjid dan sholat, sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di pojok masjid tersebut. (seusai sholat) Ia mendatangi beliau seraya mengucapkan salam. Setelah menjawab salamnya, beliau bersabda : “Sholatlah kamu, sesungguhnya tadi kamu belum sholat “. Orang itu balik lagi dan kembali sholat. Lalu menemui beliau lagi dan memberi salam. Setelah menjawab salamnya, beliau bersabda lagi : “Sholatlah kamu, sesungguhnya kamu belum lagi sholat”. Pada kali yang ketiga lelaki itu berujar : “Tolong ajarkan aku”. Beliau pun bersabda : “Apabila kamu hendak sholat, maka berwudhulah dengan sempurna kemudian menghadaplah ke arah kiblat dan bertakbirlah. Lalu bacalah ayat Alquran yang mudah bagimu, kemudian ruku’lah, hingga kamu tuma’ninah dalam ruku’. Lalu tegaklah berdiri, hingga kamu berdiri lurus. Kemudian bersujudlah hingga kamu tuma’ninah dalam sujud. Lalu bangkitlah dari sujud hingga kamu tuma'ninah dalam duduk. Kemudian bersujud lagi hingga kamu tuma’ninah dalam sujud. Kemudian bangkitlah dari sujud, hingga kamu tegak berdiri. Kemudian lakukanlah itu dalam sholat kamu seluruhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement