Sabtu 20 Apr 2024 00:02 WIB

Keutamaan Memuliakan Anak Yatim

Alquran telah menyebutkan tentang perintah agar memuliakan anak yatim.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah anak yatim saat menikmati hidangan takjil di Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah anak yatim saat menikmati hidangan takjil di Jakarta, Kamis (28/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Indonesia banyak panti-panti asuhan bagi anak yatim berdiri baik yang didirikan oleh individu maupun kelompok dan lembaga. Ada pula yang bergerak secara individu mengasuh anak yatim tanpa mendirikan panti asuhan.

Apa keutamaan mengasuh anak yatim?

Ahli hadis, As-Samarqandi dalam bukunya 200 Motivasi Nabi & Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa mengatakan mengasuh anak yatim merupakan perbuatan mulia. Rasulullah saw bahkan menyebut surga adalah janji bagi mereka yang mengasuh anak yatim.

Baca Juga

Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, "Orang yang menjamin anak yatim dan yang lainnya, maka aku dan dia seperti ini di surga." Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya. (HR Bukhari dan Muslim).

Meskipun anak yatim hidup tanpa kelengkapan keluarga, namun mereka mempunyai syafaat luar biasa. Itu sebabnya mereka yang merawatnya dijanjikan surga.

Diceritakan, seorang saleh berkata, "alasan yang membuatku bertobat dari suka meneggak minuman keras dan bergaul dengan para pengangguran, adalah karena suatu hari aku berjumpa dengan seorang anak yatim yang telanjang, lalu aku memakaikannya pakaian. Ia kelaparan, lalu aku memberinya makan. Dan, aku juga memandikannya. Malam harinya, aku bermimpi seolah kiamat sudah datang. Aku didatangkan bersama makhluk yang lain. Setelah amalku dihisab, aku diperintahkan ke neraka. Di tengah perjalanan, aku melihat anak yatim itu

Ia berkata kepada malaikat Zabaniyah, 'Wahai malaikat Tuhanku, orang ini telah berbuat baik kepadaku di dunia. Tunggulah sebentar, aku akan memintakan syafaat untuknya kepada Tuhanku.' Malaikat berkata, 'Aku tidak diperintahkan untuk menunda-nunda.' Tiba-tiba terdengar suara, 'Lepaskan dia. Kami telah memberinya yang pantas untuknya berkat syafaat si anak yatim yang ia perlakukan dengan baik.' Setelah terbangun, aku bertobat dan berhenti dari perbuatan buruk yang selalu kulakukan. Selanjutnya, aku lebih giat lagi mencurahkan kasih sayang dan membantu anak-anak yatim."

Selanjutnya...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement