Kamis 25 Jan 2024 20:41 WIB

Lisan yang Rusak Manusia Menangis, Hati yang Rusak Malaikat Menangis

Contoh lisan yang rusak adalah memaki, mengumpat, dan memfitnah orang lain.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Santri
Foto:

Adapun mata dan telinga diciptakan dalam keadaan berpasangan. Hikmah dari ini, yaitu perlunya lebih banyak mendengar dan melihat ketimbang berbicara.

Dalam hadits riwayat Abu Musa Al Asy'ari RA, dia bertanya:

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

"Wahai Rasulullah, bagaimanakah Islam yang paling utama?" Rasulullah SAW menjawab, "Siapapun dari kaum Muslimin yang selamat dari bahaya lisan dan tangannya." (HR Bukhari)

Hadits itu menunjukkan Nabi Muhammad SAW berpesan kepada umatnya agar tidak melakukan perbuatan buruk baik secara verbal maupun fisik kepada orang lain, yaitu dengan lisan dan tangannya.

Hadits tersebut menjadi dasar tentang keutamaan menjaga lisan dan tangan dari perbuatan yang mencelakai umat Muslim, baik yang dilakukan dengan perkataan maupun perbuatan. Seorang Muslim harus menjaga dirinya dari hal-hal terlarang dan tidak memberi kebebasan pada lisan dan tangannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement