REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama nusantara asal Banten Muhammad Nawawi bin Umar Al Jawi atau yang dikenal sebagai Syekh Nawawi Al Bantani, memberikan pesan tentang bahaya yang ditimbulkan dari lisan dan hati. Dia menukil perkataan Abu Bakar RA tentang tafsir terhadap ayat 41 Surat Ar Rum.
Allah SWT berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar Rum ayat 41)
Dalam Nashaih Al Ibad karya Imam Nawawi Al Bantani, disebutkan tafsir Abu Bakar RA terhadap ayat tersebut. Abu Bakar RA berkata:
البر هو اللسان والبحر هو القلب. فاءذا فسد اللسان بكت عليه النفوس, واذا فسد القلب بكت عليه الملائكة
"Daratan adalah lisan. Lautan adalah hati. Ketika lisan telah rusak, maka banyak manusia yang menangisinya. Tetapi ketika hati yang rusak, para malaikat yang menangisinya."
Dalam terjemahan Nashaihul Ibadh: Nasihat-Nasihat Agama kepada Calon Penghuni Surga yang disertai ulasan dan tambahan dari Abu Mazaya Al Hafiz, dipaparkan contoh lisan yang rusak adalah memaki, mengumpat, dan memfitnah orang lain.
Sedangkan hati yang rusak ialah sikap riya atau memamerkan amal shaleh. Sebuah pendapat menyatakan hikmah lisan hanya satu yaitu untuk mengingatkan hamba agar tidak mengatakan sesuatu kecuali perkataan yang penting dan baik. Hal ini sama dengan hati, yang diciptakan hanya satu.
Adapun mata dan telinga diciptakan...