Namun, keberhasilan ini juga menyisakan duka. Sebab, bentrokan di beberapa titik di Jenin, termasuk Mutsallats Janzour, membuat 44 tentara Irak gugur sebagai syuhada. Mereka dimakamkan di sana dan kawasan itu diubah namanya menjadi Desa Mutsallats Syuhada untuk menghormati mereka.
Desa Mutsallats Syuhada Sekarang
Siapapun yang bersafar ke desa Mutsallats Syuhada, maka akan disambut langsung dengan bendera Irak. Bendera tersebut berkibar di dekat pemakaman para martir Irak di sana. Di makamnya tertulis "Syahid 'Urubah Filistin", yang berarti para syahid Arabisme Palestina.
Pada awal berdirinya di 1948 karena luasnya yang kecil, desa ini hanya dihuni oleh segelintir warga yang memutuskan untuk menetap di sana dan membangun kehidupan sendiri, jauh dari wilayah pendudukan zionis Israel.
Pada 2004, jumlah penduduk desa ini menjadi 1.716 jiwa, jumlah tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga jumlah penduduk pada 2023 mencapai kurang lebih 3.000 jiwa.
Meski menghubungkan tiga kota, desa Mutsallats Syuhada dianggap berafiliasi dengan kota Jenin, karena merupakan titik terdekat dari sisi selatan. Adapun kesyahidan tentara Irak tersebut adalah untuk kepentingan pembebasan kota Jenin.
Ada sejumlah keluarga yang telah menetap lama di desa Mutsallats Syuhada. Di antara mereka, ada keluarga terpandang yang tinggal di desa Mutsallats Syuhada. Keluarga tersebut ialah keluarga Asasa, keluarga Washahi, keluarga Abbas, keluarga Masharqa, keluarga Abu Shehadeh, keluarga Nazzal, dan keluarga Deiri.
Keluarga-keluarga ini mendapatkan manfaat dari beberapa layanan sederhana di desa, termasuk sekolah dan klinik. Penduduknya bergantung pada perdagangan dan pertanian. Sektor-sektor ini adalah tulang punggung perekonomian desa Mutsallats Syuhada.