Senin 17 Jul 2023 14:58 WIB

Kisah Masjid Al Omari, Saksi Sejarah Gaza dari Zaman ke Zaman

Masjid Al Omari berdiri di atas reruntuhan kuil Romawi.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Kota Gaza, salah satu kota tertua dan terpadat di dunia, adalah rumah bagi harta karun arsitektur yang luar biasa, Masjid Al Omari. Kisah Masjid Al Omari, Saksi Sejarah Gaza dari Zaman ke Zaman
Foto:

Masjid Al- Umar lebih dari sekadar bangunan. Masjid ini merupakan simbol ketahanan dan identitas Gaza. Ini mencerminkan keragaman budaya dan toleransi beragama yang menjadi ciri khas Gaza sepanjang sejarahnya.

Ini adalah sumber kebanggaan dan inspirasi bagi rakyatnya, yang menghargai warisan mereka dan berharap akan perdamaian. Menurut tradisi, masjid tersebut berdiri di situs kuil Filistin yang didedikasikan untuk Dagon dewa kesuburan yang digulingkan Simson.

Belakangan, sebuah kuil yang didedikasikan untuk Marnas dewa hujan dan biji-bijian didirikan. Legenda lokal saat ini mengklaim Simson dimakamkan di bawah masjid yang sekarang. Bangunan ini dibangun pada tahun 406 M sebagai gereja Bizantium besar oleh Permaisuri Aelia Eudocia, meskipun mungkin juga gereja tersebut dibangun oleh Kaisar Marcian.

Gereja muncul di Peta Madaba abad ke-6 di Tanah Suci. Gereja Bizantium diubah menjadi masjid pada abad ke-7 oleh para jenderal Omar ibn al-Khattab pada tahun-tahun awal pemerintahan Rashidun.

Masjid ini masih bernama Al Umari untuk menghormati Umar bin Khattab yang menjadi khalifah selama penaklukan Muslim di Palestina. Pada 1149, setelah merebut Gaza dari Fatimiyah, Raja Baldwin III dari Yerusalem mengubah masjid menjadi gereja lagi, yang disebut Gereja Saint John.

Dia juga membangun sebuah kastil di dekatnya untuk melindunginya dari serangan Muslim. Gereja itu didekorasi dengan unsur-unsur Gotik dan memiliki tiga bagian tengah yang dipisahkan oleh tiang-tiang.

Pada 1187, setelah mengalahkan Tentara Salib di Hattin, Salah al-Din (Saladin) merebut kembali Gaza dan mengembalikannya ke masjid. Namun, baru pada tahun 1260 penerusnya, Mamluk, membangunnya kembali sepenuhnya setelah dihancurkan oleh bangsa Mongol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement