Anggota Fatwa Dar al Ifta Mesir Syekh Ahmad Mamduh menjelaskan, siapa pun yang shalot qiyamullail sesaat sebelum waktu Subuh, ini sah sebagai sholat qiyamullail, karena waktu fajar belum masuk.

"Sholat qiyamullail dilakukan pada sepertiga malam terakhir, siapa yang sholat qiyamullail sebelum fajar, maka tidak apa-apa. Karena malam itu terus berlanjut sampai fajar menyingsing," tuturnya, seperti dilansir Elbalad, Kamis (28/7/2022).

Direktur Departemen Pelatihan dan Pembina Fatwa Dar al Ifta Mesir, Syekh Amr al Wardani, juga memaparkan, jika seseorang sholat sepuluh menit sebelum adzan Subuh, maka berarti ia telah melaksanakan sholat qiyamullail. 

"Siapa yang sholat 10 menit sebelum muadzin mengumandangkan adzan sholat Subuh, maka itu dianggap sebagai sholat qiyamullail, karena malam berakhir dengan terbitnya fajar," tuturnya.

Bagi orang beriman, qiyamullail adalah madrasah mereka. Allah SWT membagi karunia-Nya hanya di tengah malam. Sehingga mereka yang beribadah pada waktu tersebut mendapat karunia-Nya. Sedangkan orang yang lalai dan terlelap dalam tidurnya terhalang untuk menerima karunia Allah SWT.

Rahasia di balik ketaatan pada sepertiga malam, yaitu mencegah seorang hamba dari kesenangan dunia. Selain itu, tubuh diistirahatkan untuk beribadah dan Allah SWT menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang hilang pada hamba tersebut.

Dalam riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu pada sepertiga malam. Lalu Dia berkata, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku maka aku beri, siapa yang meminta ampun kepada-Ku maka Aku ampuni?' Ini berlaku hingga terbitlah fajar." (HR Bukhari dan Muslim) 

Sumber: https://www.elbalad.news/5374943

Ikuti Whatsapp Channel Republika