Jumat 24 Jun 2022 04:23 WIB

Sak dan Mud dalam Satuan Takaran dan Timbangan Modern

Para fukaha mengkonversi sak dan mud ke satuan ukuran timbangan ritil (pon) Bagdad.

Seorang petani membawa karung beras saat panen di sawah di Bogor, Indonesia, 16 Februari 2022. Sak dan Mud dalam Satuan Takaran dan Timbangan Modern
Foto:

Ketiga, terdapat hadis panjang yang menyebutkan kifarat atas orang yang berhubungan badan dengan istrinya di siang hari Ramadan, berupa memberi makan 60 orang miskin sebanyak satu mud untuk satu orang.

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا أَتَى إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكْتُ فَقَالَ وَمَا أَهْلَكَكَ؟ قَالَ أَتَيْتُ أَهْلِي فِي رَمَضَانَ قَالَ هَلْ تَجِدُ رَقَبَةً؟  قَالَ لَا قَالَ فَصُمْ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ قَالَ لَا أُطِيقُ الصِّيَامَ قَالَ فَأَطْعِمْ سِتِّينَ مِسْكِينًا لِكُلِّ مِسْكِينٍ مَدًّا … … … [رواه الطبراني].

Dari ‘Alī Ibn Abī Ṭālib r.a.[diriwayatkan] bahwa seorang lelaki mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku telah celaka!” Rasulullah bertanya, “Apa yang mencelakakanmu?” Ia menjawab, “Aku berhubungan badan dengan istriku di siang Ramadan.” Rasulullah bertanya, “Apakah engkau mempunyai bidak?” Ia menjawab, “Tidak.” Rasulullah berkata, “Kalau begitu puasa dua bulan berturut-turut.” Lelaki itu menjawa, “Aku tidak kuat berpuasa.” Lalu Rasulullah mengatakan, “Beri makan enam puluh orang miskin, setiap satu orang satu mud … … … [Hadis ini diriwayatkan oleh jamaah ahli hadis, tetapi penyebutan mud hanya ada dalam riwayat aṭ-Ṭabarānī].

Dalam hadis-hadis di atas disebutkan sak dan mud. Pertanyaannya, apa sak dan mud itu, dan bagaimana mengkonversikannya ke dalam satuan takaran dan timbangan modern yang dipakai di zaman kita sekarang.

Dalam bahasa Indonesia kata “sak” berarti saku, karung, kantong. Misalnya saku baju atau karung semen (Kamus Besar Bahasa Indonesia / KBBI, h. 1203). Artinya konsep umum dalam kata “sak” itu adalah sebuah wadah.

Kata ini berasal dan diserap dari bahasa Arab aṣ-ṣāʻ, dan sedikit mengalami perubahan makna walaupun masih sama dalam konsep umumnya, yaitu menggambarkan suatu wadah tempat menampung sesuatu, biasanya air minum, seperti piala yang merupakan cawan tempat minum para raja atau tamu. Dalam Al-Quran dikatakan dikatakan,  

قَالُوا نَفْقِدُ صُوَاعَ الْمَلِكِ وَلِمَنْ جَاءَ بِهِ حِمْلُ بَعِيرٍ وَأَنَا بِهِ زَعِيمٌ [يوسف : 72].

Mereka menjawab, “Kami kehilangan sak (piala/cawan) raja; dan barang siapa dapat mengembalikannya akan mendapat (bahan makanan) sepikulan unta, dan aku menjamin hal itu” [Q 12: 72].

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement