Jumat 11 Mar 2022 20:39 WIB

Ketika Manusia Diuji dengan Peperangan dan Kesulitan

Seorang Muslim yang percaya dengan keberadaan Allah SWT sebagai pelindung.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Berbagai kesulitan lebih sering mendorong seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (ilustrasi)..
Foto:

Kisah Nabi Musa & Al-Khidr 

Tetapi manusia selalu tergesa-gesa, tidak sabar. Aspek karakter manusia ini dengan jelas ditunjukkan dalam sebuah kisah yang diceritakan dalam Surat Al-Kahfi.

Dalam surat tersebut diceritakan tentang bagaimana Nabi Musa AS ditunjukkan sebagai hambah Allah yang tidak sabar. Sehingga Allah memberikan pelajaran kepada Musa dengan mempertemukannya dengan Nabi Khidir yang dikaruniai kebijaksanaan khusus dari-Nya.

“Lihatlah, kamu tidak akan pernah bisa memiliki kesabaran denganku, karena bagaimana Anda bisa bersabar tentang sesuatu yang tidak dapat Anda pahami dalam kompas pengalaman (Anda)?” kata Khidir.

Dan Musa menjawab: “Kamu akan menemukan aku sabar, jika Tuhan menghendaki; dan aku tidak akan mendurhakaimu dalam hal apapun!” 

Kemudian Khidir berkata: “Kalau begitu, jika kamu ingin mengikutiku, jangan bertanya kepadaku tentang apa pun (yang mungkin aku lakukan) sampai aku sendiri yang memberimu pertanggungjawabannya.” (Quran 18:67–70). 

Keduanya menunggangi sebuah kapal. Ketika berada di atasnya, Khidr tiba-tibamengambil kapak dan merusak sisi kapal. Musa memprotes bahwa Khidir memang telah melakukan hal yang menyedihkan. 

“Khidir berkata: "Bukankah aku sudah memberitahumu bahwa kamu tidak akan pernah bisa bersabar denganku?" ( Quran 18:72) 

Musa meminta maaf lalu berjanji akan bersabar untuk selanjutnya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement