Senin 28 Feb 2022 19:21 WIB

Memaknai Cinta kepada Rasulullah SAW

Kualitas iman kita sangat ditentukan dengan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW.

Memaknai Cinta kepada Rasulullah SAW
Foto:

Tanda-Tanda Cinta Kepada Rasul Saw

Orang yang mencintai sesuatu  biasanya akan lebih mengutamakan sesuatu yang dicintainya itu. Oleh karena itulah, orang yang telah mengaku dirinya mencintai Rasul saw maka seharusnya ia memperlihatkan tanda-tanda kecintaanya tersebut. Ia harus bisa membuktikan pengakuan cinta tersebut dengan amalannya yang sesuai dengan petunjuk (sunnah) Rasul saw. Jika tidak dibuktikan, maka pengakuan cintanya tersebut perlu dipertanyakan kembali dan diragukan. Terlebih lagi bila suatu amalan itu dikerjakan tanpa ada dasar petunjuk (sunnah) dari Nabi saw atau bertentangan dengannya seperti berbuat bid’ah dan maksiat, maka pengakuan mencintai Rasul saw dianggap hanya sebuah klaim yang tidak bisa dibuktikan kesahihannya dan hanya sekedar dimulut .

Dalam kitabnya “Asy- Syifaa Bi Ta’riifi Huquuqil Mushthafaa”, Qadhi Iyadh rahimahullah (wafat 544 H), seorang ulama besar dari Andalusia, menyebutkan tanda-tanda orang yang mencintai Rasulullah saw, yaitu:

Pertama, mengikuti Sunnah Rasul saw, baik yang berupa perkataan maupun perbuatan. Dia akan mengerjakan seluruh perintah Rasul saw, menjauhi larangannya dan berperilaku seperti beliau dalam keadaan suka dan duka.

Kedua, lebih memprioritaskan ajaran syariat Rasul saw sehingga rela untuk mengeyampingkan dorongan syahwatnya.

Ketiga, membenci manusia karena Allah, bukan berdasarkan dendam pribadi.

Keempat, seringkali menyebut-nyebut nama baginda Rasul saw. Sebab seseorang yang mengaku cinta kepada sesuatu, maka dia pun akan sering kali menyebut-nyebut sesuatu yang dia cintai itu.

Kelima, seringkali merasa rindu untuk bertemu dengan Rasul saw, sebab setiap pecinta itu akan sangat senang bila dengan kekasihnya.

Keenam, menghormati dan memuliakan sang kekasih ketika namanya disebut. Dia akan memperlihatkan sikap khusyu’ dan merasa tersentuh takkala mendengar nama Rasulullah.

Ketujuh, mencintai orang-orang yang mencintai Rasul saw dan orang-orang yang dicintai oleh beliau, seperti keluarga Rasul saw dan para sahabat.

Kedelapan, membenci orang-orang yang memusuhi Rasul saw dan orang-orang yang dibenci oleh beliau.

Kesembilan, mencintai Al-Quran yang telah dibawa oleh Rasul saw. Kesepuluh, mencintai ummat Rasul saw dan suka memberikan nasihat kepada mereka.

Kesepuluh, hidup zuhud di dunia dan rela untuk fakir.

Oleh karena itu, mencintai Rasul saw berarti mentaati perintah dan larangannya, mengikuti petunjuk, dan mengamalkan Sunnah beliau pada setiap saat dalam kehidupan sehari-hari kita, bukan sekedar seremonial yang sifatnya kondisional dan temporal. Semoga kita termasuk orang yang senantiasa mencintai Nabi saw dengan cara mengikuti  sunnah atau petunjuk Nabi saw.

Link artikel asli

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement