Senin 28 Feb 2022 19:21 WIB

Memaknai Cinta kepada Rasulullah SAW

Kualitas iman kita sangat ditentukan dengan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW.

Memaknai Cinta kepada Rasulullah SAW
Foto:

Makna Mencintai Nabi saw

Mencintai Rasulullah berarti mencintai Allah Swt. Allah Swt menegaskan bahwa syarat mutlak untuk mendapatkan cinta-Nya adalah mengikuti Rasul saw. Maksudnya, apa yang dikerjakan oleh Rasul Saw dalam persoalan agama maka kita kerjakan, sedangkan apa yang tidak dikerjakan atau dilarang oleh Rasul saw maka kita tinggalkan.

Dengan kata lain, mengikuti Rasul saw adalah syarat mutlak untuk mendapatkan cinta-Nya sesuai dengan firman-Nya, “Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu dan mengampuni dosa-dosamu” (Ali Imran: 31). Inilah hakikat dan makna mencintai Rasul saw.

Dalam kitab “Syarh Riyadhus Shalihin”, Syaikh Utsaimin rahimahullah berkata, “Ayat ini disebut oleh sebagian ulama dengan ayat ujian, karena Allah menguji suatu kaum yang mengaku bahwa mereka mencintai Allah seraya berkata, “Kami mencintai Allah.” Ini adalah pengakuan yang mudah tetapi pengakuan ini mengandung konsekuensi. Allah Swt berfirman: “Katakanlah (Muhammad), jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah Aku.” Atau, barangsiapa yang mengaku mencintai Allah dan tidak mengikuti Rasulullah Saw, maka pengakuannya itu tidak benar, tetapi dia pembohong karena di antara tanda kecintaan kepada Allah adalah mengikuti Rasul-Nya.”

Selain itu, masih banyak ayat lain yang memerintahkan kita untuk mengikuti Rasulullah saw (lihat An-Nisa’: 59, 65, dan 80,  Ali Imran: 31, Al-A’raf: 158, al-Ahzab: 21, Al-Hasyr: 7, Al-Ahzab: 36, An-Nur: 36, Syura: 52, An-Najm: 3-4, dan lainnya).

Allah Swt memuji akhlak Rasul saw dan menjadikannya sebagai sosok teladan dan idola yang wajib diikuti. Allah Swt berfirman, “Sesunggguhnya engkau benar-benar berakhlak yang agung” (Al-Qalam: 4). Dan Allah Swt berfirman, “Sesunggguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri tauladan bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (Al-Ahzab: 21). Mengenai ayat ini, Muhammad bin Ali at-Tirmizi berkata, “Yang dimaksud dengan meneladani Rasul saw adalah mengikuti jejak beliau, mengamalkan Sunnahnya, serta meninggalkan larangannya, baik yang berupa perkataan maupun perbuatan.”

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement