Senin 10 Jan 2022 00:10 WIB

Mengenal Sosok Al-Jahiz

Al-Jahiz, seorang teolog dan cendekiawan Muslim yang produktif menulis.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Ilmuwan Muslim.
Foto:

Pada abad ke-18 dan ke-19, naturalis Jerman Alexander Von Humboldt berbicara tentang subjektivitas alam. Dia adalah pelopor untuk era ilmiah holistik baru di Eropa dan Amerika Serikat dan dianggap sebagai mentor dan inspirasi Darwin. Al-Jahiz mencerminkan beberapa sentimen Humboldt dengan menjalin keterampilan menulis kreatif dengan pengamatan futuristiknya tentang dunia alam.

Sepanjang kehidupan profesionalnya, Al-Jahiz adalah seorang Muslim yang taat, dan karyanya secara konsisten bernuansa religius. Nilai-nilai Islam dan kemajuan ilmiah dapat hidup berdampingan dan bahkan berkembang karena Al-Qur'an menganjurkan pencarian dan perolehan pengetahuan secara eksplisit. Pola pikir ini tidak konsisten dalam komunitas Eropa pada saat itu.

Selain sebagai ilmuwan dan sastrawan, al-Jahiz juga bersemangat tentang asal-usulnya. Akar Afrika Timurnya mendorongnya untuk menyelidiki sejarah kegelapannya dengan harapan mengajar orang Afrika Hitam lainnya tentang peran penting yang dimainkan nenek moyang mereka dalam pengembangan peradaban.

"Book of the Glory of the Black Race”"-nya adalah catatan bagus tentang upaya sejarah orang-orang Afrika. Dia menyebut orang Afrika Hitam sebagai "pria asli" dan bagaimana dia dapat ditemukan di seluruh dunia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement