Rabu 01 Sep 2021 09:13 WIB

Larangan Menyembunyikan Hukum Allah

Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 174-176.

Larangan Menyembunyikan Hukum Allah
Foto:

Pengulangan yang terjadi pada ayat ini tidak lain bertujuan untuk memberi peringatan secara berkesinambungan kepada orang-orang yang suka menyembunyikan kebenaran. Ayat ini juga memberi peringatan kepada para ulama agar mereka senantiasa menyampaikan kebenaran hukum Allah, tanpa harus takut kepada siapapun. Jika kebenaran itu secara sengaja disembunyikan karena ada kepentingan-kepentingan tertentu, perbuatan seperti itu dapat menggiring pelakunya kepada kutukan dan siksaan dari Allah swt.

Ibn Abbas dalam buku al-Tafsîr al-Kabîr mengatakan bahwa ayat 175 ini diturunkan kepada para pemimpin dan tokoh-tokoh Yahudi, yaitu Ka’b bin Al-Asyraf dan kawan-kawan. Mereka telah memiliki kedudukan dari para pengikutnya sebagai sumber pencerahan dan pemberi petunjuk. Setelah Rasulullah saw diutus ke muka bumi ini mereka khawatir dan takut akan kehilangan pengaruh dan kedudukan tersebut, bahkan mereka khawatir tidak lagi mendapatkan harta kekayaan yang diperolehnya selama ini.

Para ahli tafsir sepakat bahwa ayat ini diturunkan kepada ahlulkitab, karena sikap mereka menyembunyikan kebenaran nabi Muhammad saw dan kebenaran Islam meskipun secara jelas telah tertulis dalam kitab suci mereka. Doktrin yang terkandung dalam ayat ini berlaku umum terhadap semua pihak yang suka menyembunyikan kebenaran hukum Allah. Mereka seharusnya menyampaikan kebenaran itu secara gamblang dan jelas. Siapa saja yang menyembunyikan ketentuan hukum Allah sementara ia mampu menjelaskannya maka termasuk dalam kategori yang mendapat ancaman dan kutukan, karena menyampaikan kebenaran agama dan hukum-hukum Allah merupakan fardu kifayah.

Ayat ini dimulai dengan kata يَكْتُمُونَ (yaktumûn) yang berarti menyembunyikan sesuatu dengan sengaja, lawan dari kata i’lan yang berarti mengumumkan. Kata yaktumûn pada ayat ini merupakan yang kedua disebutkan dalam surah al-Baqarah. Sebelumnya, kata tersebut disebutkan pada ayat 159: إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ (sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab al-Quran).

Pada ayat tersebut Allah swt memberi kecaman dan kutukan terhadap pendeta-pendeta Yahudi, karena mereka menyembunyikan sifat-sifat Nabi Muhammad saw kepada kaumnya, padahal sifat-sifat tersebut sudah tertera dalam kitab suci mereka. Tujuannya tidak lain supaya mereka tidak kehilangan pengaruh dan kedudukan serta khawatir tidak akan mendapatkan imbalan apa-apa lagi dari orang Arab di samping agar agar orang-orang Yahudi tidak memeluk agama Islam.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement