Kamis 15 Jul 2021 17:22 WIB

Keistimewaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Rasulullah SAW sendiri menyebut hari-hari istimewa yang sepuluh itu.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Keistimewaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah
Foto:

Ayat yang dimaksud terdapat dalam surat Al Hajj ayat 28. Allah SWT berfirman:

لِّيَشْهَدُوا۟ مَنَٰفِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْلُومَٰتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۖ فَكُلُوا۟ مِنْهَا وَأَطْعِمُوا۟ ٱلْبَآئِسَ ٱلْفَقِيرَ

Artinya: "Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.”

Memang para ulama berbeda pendapat dalam penafsiran hari-hari yang telah diketahui itu. Ada yang menafsirkan maksudnya adalah hari tasyrik, dan ada juga yang lainnya. Sejumlah pendapat terkait itu juga disandarkan beberapanya 

Dijadikan Sumpah oleh Allah 

Keistimewaan berikutnya adalah 10 hari pertama ini dijadikan sumpah seperti yang dijelaskan dalam Alquran. Seperti diketahui, ketika ada salah satu makhiuk-Nya yang dijadikan sumpah, maka hal itu tidaklah menunjukkan kecuali keistimewaan luar biasa yang dimiliki oleh makhluk terpilih tersebut. 

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Fajr ayat 2:

وَلَيَالٍ عَشْرٍ 

Artinya: “Dan malam yang sepuluh.

Imam Ibnu Katsir menyebutkan, “Dan malam-malam yang 10 maksudnya adalah 10 (pertama) dari bulan Dzulhijjah, sebagaimana telah dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas, lbnu Zubair, Mujahid, dan selain mereka baik dari kalangan salaf maupun khalaf.”

Untuk menguatkan pandangan ini, lbnu Katsir kemudian menyebutkan satu hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidina lbnu ‘Abbas tentang keutamaan beramal di hari-hari istimewa itu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement